Ray Dalio: Minat Global terhadap Utang AS Menurun, Namun Amerika Tak Mampu Mengendalikan Belanja

Ray Dalio, pendiri Bridgewater Associates, percaya bahwa utang nasional Amerika sebesar $37.5 triliun adalah krisis. Dia sudah lama memperingatkan bahwa jalan fiskal Amerika sangat berbahaya.

Meskipun begitu, Dalio pikir Amerika tidak bisa berhenti untuk belanja. Ekonom sebenarnya tidak khawatir dengan jumlah utang, tetapi lebih pada rasio utang terhadap GDP. Jika sebuah negara meminjam lebih cepat daripada pertumbuhannya, investor bisa mulai meragukan keamanan investasi mereka.

Ini bisa membuat investor tidak mau beli utang lagi atau minta bunga yang lebih tinggi. Bank sentral juga bisa bantu dengan cetak lebih banyak uang.

Jadi, pemerintah punya dua pilihan: kurangi pengeluaran atau tingkatkan pertumbuhan ekonomi. Dalio, yang berumur 76 tahun, bilang bahwa Amerika tidak bisa mengurangi pengeluarannya karena berbagai alasan.

Utang Amerika bukan karena satu partai politik saja. Kedua pihak telah menambah utang. Kebijakan Presiden Trump, One Big Beautiful Bill Act, juga membuat orang terkejut, bahkan pendukungnya.

The Congressional Budget Office (CBO) memperkirakan kebijakan ini akan menambah utang sekitar $3.4 triliun, tetapi tarif akan mengimbangi $3.3 triliun dari jumlah itu.

Proyeksi CBO untuk tahun 2025 memperkirakan Amerika akan belanja $7 triliun tapi hanya dapat pendapatan $5 triliun. Kesenjangan ini akan membesar di masa depan.

Dalio bilang pasar dunia tidak ada permintaan yang sama untuk utang itu, dan itu menciptakan ketidakseimbangan. Dia tidak menyalahkan satu kebijakan mana pun, dan bilang utang ini hanya “sifat manusia.”

### ‘Kesadaran yang lebih besar tentang masalah’

Walaupun ada kekhawatiran tentang kebijakan Trump, Gedung Putih sudah akui masalah utang dan mulai cari ide untuk dapat pendapatan. Tarif adalah salah satunya.

Ide lain adalah “Kartu Emas” Trump, yaitu kebijakan visa yang akan kenakan biaya $5 juta untuk imigran kaya agar dapat privilege kartu hijau dan jalan ke kewarganegaraan. Trump bilang dia bisa jual juta-an kartu dan dapat $50 triliun, yang bisa lunasi utang $35 triliun.

MEMBACA  Purbaya dan Luhut Tak Bersapa di Sidang Kabinet: Jarak Kursi Bukan Halangan

Walaupun matematikanya dipertanyakan (kebanyakan orang kaya sudah tinggal di Amerika), ekonom senang dengan niat untuk menambah pendapatan pemerintah.

Profesor Joao Gomes dari Wharton bilang metode Trump “aneh,” tetapi tidak bisa disangkal bahwa itu bisa mengubah gambaran utang.

Dalio tambah bahwa dia lihat perencanaan yang lebih tulus dari Gedung Putih. Dia bilang sekarang ada kesadaran yang lebih besar tentang masalah-masalah ini dan lebih proaktif untuk menanganinya.