Era kita yang terobsesi dengan IP saat ini memang melakukan segala hal dengan properti lama, tapi tren ini sebenarnya bukan barang baru. Praktik seperti itu sudah ada di awal hingga pertengahan 2000-an, meski dalam skala kecil—contohnya, masih ingatkah ketika Looney Tunes jadi pahlawan super?
Ya, itu benar-benar terjadi dalam sebuah acara berjudul Loonatics Unleashed. Serial dari Kids’ WB yang tayang perdana pada 17 September 2005 ini merupakan percobaan pertama waralaba tersebut dalam genre laga. Premisnya? Di tahun 2722, para Loonatics adalah orang biasa yang mendapat kekuatan super akibat hantaman meteor di kota-planet Acmetropolis. Beberapa tokoh punya kekuatan yang dianggap keren pada masanya, seperti penglihatan laser atau teleportasi; yang lain punya kemampuan yang mengingatkan pada leluhur Looney mereka, seperti Tech E. Coyote yang secara fungsional abadi dan Rev Runner yang larinya sangat cepat.
Loonatics hanya bertahan dua musim sebelum dibatalkan dan kini hampir terlupakan, tetapi ia telah membekas di memori saya sejak 2005. Salah satu alasannya adalah saya ingat betapa negatifnya tanggapan atas desain awal mereka, di mana tumpahan tinta di gambar Looney Tunes mengubah mereka menjadi makhluk tanpa pupil dengan desain sudut dan berpakaian serba hitam. Desain akhirnya sudah diputuskan sebelum video itu dirilis, tapi itu tak menghentikan internet menuntut perubahan, yang semakin dipicu oleh dua video dari TLG Media kala itu yang memberikan pendapat tentang kedua gaya visual tersebut, dan videonya… menarik, kalau boleh dikatakan.
Pengumuman itu kemudian memberi serial ini reputasi sebagai karya yang gelap dan edgy, yang sebenarnya tidak terlalu tercermin dari acaranya sendiri. (Bahkan dengan standar longgar sebagai spin-off Looney Tunes, Kids’ WB punya serial lain seperti The Batman dan X-Men: Evolution, yang lebih pantas menyandang gelar itu.) Lagu tema pertamanya mungkin adalah hal paling edgy yang dimilikinya; selain itu, setiap episode punya berbagai lawakan—satu bahkan diakhiri dengan parodi dari tagline klasik “That’s All, Folks!”—dan acaranya tak pernah punya aspirasi lebih jauh selain memberi para Loonatics penjahat untuk dilawan tiap minggu.
Dulu, ada pesona tertentu dalam menyaksikan para pahlawan melawan pemburu tebusan yang terinspirasi dari Sylvester si Kucing atau lumba-lumba psikik yang disuarai Mark Hamill (memang kartun semacam itulah) atau membunuh Tech setidaknya sekali tiap episode untuk mereferensikan pendahulunya. Jenis hiburan sekali pakai seperti itu bisa diterima dua arah, dan di saat kartun aksi mulai mengambil diri mereka lebih serius, tak terlalu mengejutkan sesuatu yang ringan seperti ini akhirnya tersisih. (WB tidak pernah menarik perhatian pada acara ini sejak pembatalannya, kecuali saat Teen Titans Go! memparodikannya pada 2024.)
Sebagai bagian dari media Looney Tunes, ini adalah satu dari banyak upaya WB di tahun 2000-an untuk membuat karakter-karakter tersebut tetap relevan bagi audiens muda, didahului oleh Baby Looney Tunes dan Duck Dodgers, lalu disusul oleh The Looney Tunes Show yang lebih lugas.
Dalam konteks TV yang lebih luas, ini juga contoh bagaimana IP menjadi begitu lentur hingga mengekor apa yang populer atau menargetkan subkelompok niche. Anda bisa menarik garis lurus dari Loonatics ke James Bond yang dibentuk menjadi Batman Begins dan Marvel (dan Hitman di masa depan) serta Riverdale yang menjadi fenomena budaya yang gila hingga yang lebih baru seperti Velma. (Meski terkesan mirip, argubly Loonatics kurang sinis terhadap materi sumbernya, dengan margin yang cukup besar.)
DC menerbitkan beberapa komik Looney hingga 2024, termasuk serial crossover dengan pahlawan supernya, dan menghabiskan dekade terakhir menciptakan berbagai cabang Elseworlds yang ditujukan bagi penggemar mecha, dinosaurus, dan cerita SMA. Bahkan Looney Tunes sendiri tak asing dengan ini, seperti yang ditunjukkan sejarah TV-nya selama beberapa dekade.
Semua itu tidak membuat Loonatics Unleashed secara diam-diam brilian atau semacam nabi tingkat Simpsons yang jauh melampaui zamannya. Hal terbaik yang bisa dikatakan adalah bagaimana ia membantu WB menyadari bahwa Looney Tunes memiliki batas atas tentang apa yang akan diterima audiens sebelum mereka protes, mencegah percobaan yang bahkan lebih aneh terjadi. Tak diragukan, rilis di pertengahan 2000-an menyelamatkannya dari nasib yang lebih keras di tahun 2010-an ketika para penggemar akan melakukan upaya terkoordinasi untuk menenggelamkan hal yang tidak mereka suka alih-alih membiarkannya berlalu.
Jadi, untukmu, Loonatics: kau masuk dan keluar di saat yang tepat. Mungkin kau semakin baik seiring waktu, dan jika ada yang ingin menentukannya sendiri, kedua musimnya tersedia di Prime Video.
Ingin berita io9 lainnya? Cek jadwal rilis terbaru Marvel, Star Wars, dan Star Trek, kelanjutan untuk DC Universe di film dan TV, serta semua yang perlu Anda ketahui tentang masa depan Doctor Who.