Lima Program Prioritas Indonesia untuk Ciptakan 3 Juta Lapangan Kerja Hingga 2025

Jakarta (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto, mengumumkan bahwa lima program prioritas pemerintah diproyeksikan akan menghasilkan lebih dari 3 juta lapangan kerja di seluruh negara.

Kelima program tersebut mencakup koperasi desa, kampung nelayan, revitalisasi tambak, peremajaan perkebunan rakyat, dan modernisasi kapal penangkapan ikan.

Dalam konferensi pers pada hari Senin, Hartarto menyatakan bahwa program-program ini telah dibahas dengan Presiden Prabowo Subianto dalam rapat terbatas sebelumnya.

Dia menjelaskan bahwa program koperasi desa saja diperkirakan dapat menciptakan antara 681.000 hingga 1 juta lapangan kerja pada Desember 2025. Sementara itu, pembentukan 100 kampung nelayan tahun ini diproyeksikan menciptakan sekitar 9.000 pekerjaan.

“Untuk jangka panjang, akan ada 4.000 kampung nelayan yang dapat menciptakan 200.000 lapangan kerja,” tambahnya.

Revitalisasi tambak di sepanjang pesisir utara Jawa diperkirakan menghasilkan 168.000 pekerjaan, sementara program modernisasi kapal ikan bisa menambah 200.000 lapangan kerja.

Rencana modernisasi mencakup 1.000 kapal berukuran 30 GT, 200 kapal 150 GT, 200 kapal 200 GT, 170 kapal 300 GT, 10 kapal 600 GT, dan dua kapal 2.000 GT.

Hartarto lebih lanjut mencatat bahwa pemerintah akan meremajakan 870.000 hektare perkebunan rakyat dengan komoditas utama seperti tebu, kakao, kelapa, kopi, jambu mete, dan pala.

“Program ini diperkirakan akan menciptakan lebih dari 1,6 juta lapangan kerja,” ujarnya.

Kelima inisiatif ini merupakan bagian dari Paket Kebijakan Ekonomi “8+4+5” pemerintah untuk tahun 2025, yang terdiri dari delapan program yang akan dilaksanakan tahun ini, empat program yang berlanjut di 2026, dan lima program penciptaan kerja.

Berita terkait: Pemerintah menargetkan satu juta lapangan kerja kehutanan melalui dorongan ekonomi hijau

Berita terkait: Presiden menyerukan investasi dan lapangan kerja di luar Jakarta

MEMBACA  Scholz mendesak 'dinding pemisah' untuk menahan sayap kanan jauh

Penerjemah: Genta Tenri, Raka Adji
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2025