Jakarta (ANTARA) – Perusahaan Logistik Negara (Bulog) memastikan tidak ada kelangkaan beras di toko-toko ritel modern. Baik beras SPHP maupun merek premium tersedia secara luas di seluruh Indonesia.
Direktur Utama Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, menyatakan bahwa distribusi berjalan lancar dan stok terjaga dengan baik setelah melakukan inspeksi mendadak di gerai Alfamart, Indomaret, dan Grand Lucky di Jakarta pada hari Minggu.
“Pemerintah telah memastikan distribusi beras, baik SPHP dan premium, berjalan stabil ke para peritel di Jakarta, seluruh Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua,” ujar Rizal.
Harga eceran beras SPHP ditetapkan sebesar Rp62.500 per 5 kilogram, sementara merek premium seperti Punokawan, Befood Setra Ramos, dan SLVP Super tersedia pada Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp74.500 per 5 kilogram.
Merek beras produksi swasta seperti Topi Hoki, Anak Raja, dan Hok-1 juga stoknya penuh di outlet ritel modern.
"Ini menunjukkan dukungan kuat pemerintah dalam menstabilkan pasokan beras. Dengan ketersediaan ini, isu kelangkaan beras dapat diatasi,” tambah Rizal.
Hingga awal September, Bulog telah mendistribusikan 400.000 ton beras SPHP ke pasar tradisional dan jaringan ritel.
Bulog akan terus melakukan pengawasan di gudang, pasar, dan peritel untuk memastikan masyarakat dapat mengakses beras berkualitas dengan harga terjangkau.
Untuk menjaga kualitas dan daya saing, Bulog menerapkan sistem inventaris first-in, first-out (FIFO) dan first-expired, first-out (FEFO) untuk mengelola perputaran beras secara efisien.
Rizal juga mencatat bahwa Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Zulkifli Hasan telah mengumumkan program bantuan pangan untuk empat bulan ke depan, dengan menargetkan total distribusi beras SPHP sebesar 1,3 juta ton.
Bulog melaporkan bahwa hingga awal September, cadangan beras pemerintah yang disimpan di gudang-gudangnya mencapai kurang lebih 3,9 juta ton.
Translator: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2025