Sekolah Rakyat Membentuk Pemimpin Peduli Lingkungan Sejak Dini

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Lingkungan Hidup memproyeksikan bahwa program pendidikan gratis inklusif melalui Sekolah Rakyat juga bisa jadi wadah untuk menumbuhkan generasi penerus yang peduli terhadap kelestarian lingkungan.

Dalam kunjungannya ke fasilitas Sekolah Rakyat di Tabanan, Bali, hari ini, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menyatakan bahwa Sekolah Rakyat tidak hanya mencerminkan komitmen Presiden Prabowo Subianto untuk memastikan kesempatan yang setara bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.

“Bagi kami, ini juga merupakn ruang strategis untuk menanamkan kesadaran ekologis sejak usia dini,” ucapnya.

Cabang Sekolah Rakyat di Tabanan saat ini menampung 73 siswa SMP.

Sekolah ini adalah bagian dari inisiatif nasional yang lebih luas yang diluncurkan oleh Presiden Prabowo untuk memastikan bahwa anak-anak dari rumah tangga miskin dan sangat miskin memiliki akses ke pendidikan berkualitas.

Menurut Menteri Nurofiq, Sekolah Rakyat menawarkan lebih dari sekedar akses akademik; ia juga diangankan untuk menjadi pusat pembentukan karakter generasi muda yang peduli terhadap keberlanjutan lingkungan.

Di Sekolah Rakyat, siswa dilatih untuk memilah sampah organik, anorganik, dan berbahaya sebagai bagian dari kurikulum pendidikan lingkungan dan karakter. “Anak-anak yang belajar di sini bukan hanya calon pemimpin bangsa, tapi juga calon penjaga Bumi,” tegasnya.

Nurofiq juga menyampaikan harapannya bahwa menanamkan kebiasaan mengelola sampah sejak dini akan menumbuhkan rasa tanggung jawab yang kuat terhadap pengelolaan sampah, mendorong gaya hidup bersih, dan membantu membentuk generasi hijau yang berkomitmen melindungi Bumi.

Ia menekankan pentingnya mengintegrasikan pendidikan berbasis lingkungan ke dalam transformasi yang lebih luas dari sistem pendidikan nasional Indonesia.

“Krisis iklim adalah salah satu tantangan terbesar abad ini. Dengan menanamkan pengetahuan dan nilai-nilai lingkungan sejak tahun-tahun sekolah awal, kita menyiapkan generasi yang tidak hanya mampu secara akademis tetapi juga tangguh dalam menjaga keberlanjutan bangsa kita,” tutup Nurofiq.

MEMBACA  Indonesia Pertegas Peran Global dengan Kesiapan Misi Perdamaian

Resmi diluncurkan pada 14 Juli tahun ini, program Sekolah Rakyat dirancang sebagai upaya strategis untuk memutus siklus kemiskinan melalui pendidikan formal, karakter, dan agama yang gratis dan berkualitas di sekolah berasrama tanpa biaya.

Sekolah Rakyat terintegrasi dengan inisiatif prioritas nasional lainnya, seperti program Pemeriksaan Kesehatan Gratis, program Makanan Bergizi Gratis, program Koperasi Merah Putih, dan program Tiga Juta Rumah.

Kementerian Sosial telah menargetkan untuk membuka 165 lokasi Sekolah Rakyat di seluruh negeri pada tahun ajaran 2025–2026 untuk melayani 15.895 anak di tingkat SD, SMP, dan SMA.

Sekolah-sekolah ini diproyeksikan akan mempekerjakan 2.407 guru.

Berita terkait: Pemerintah Indonesia akan berikan tunjangan untuk guru di Sekolah Rakyat

Berita terkait: Sekolah Rakyat Presiden Prabowo: Pendidikan gratis untuk akhiri ketimpangan

Penerjemah: Prisca Triferna, Kuntum Khaira
Editor: M Razi Rahman
Hak Cipta © ANTARA 2025