Walid Berrazeg/Getty Images
Nvidia sudah meyakinkan salah satu pengkritik terbesarnya di Wall Street bahwa sahamnya adalah "buy."
DA Davidson baru saja menaikkan peringkat dan target harga untuk saham Nvidia, memperkirakan kenaikan sebesar 18%.
Firma itu bilang mereka berubah pikiran sebagian karena adanya peningkatan belanja investasi dan adopsi AI yang cepat.
Tampaknya kesuksesan Nvidia terlalu besar untuk diabaikan oleh salah satu ‘bear’ terbesar di Wall Street.
Dalam pembaruan untuk klien, DA Davidson menaikkan peringkat saham Nvidia dari "neutral" menjadi "buy" dan menaikkan target harga dari $195 menjadi $210 per lembar.
Itu artinya potensi kenaikan sekitar 18% dari level saat ini. Itu juga menunjukkan perubahan sentimen yang drastis dari yang pernah dikatakan firma itu tentang saham ini, di mana para analis pernah memprediksi penurunan hingga 48% pada bulan Maret.
"Pandangan kami yang semakin optimis tentang pertumbuhan permintaan komputasi AI mengatasi daftar kekhawatiran kami mengenai NVDA," tulis analis yang dipimpin Gil Luria, kepala riset teknologi firma tersebut.
Dulu, Luria dan timnya memperingatkan bahwa pengeluaran dari hyperscaler—perusahaan teknologi raksasa yang mengeluarkan miliaran untuk ambisi AI mereka—bisa memuncak pada tahun 2026, yang bisa sangat mempengaruhi bisnis Nvidia.
Mereka menambahkan bahwa use case untuk AI juga perlu lebih signifikan untuk membenarkan banyaknya uang yang dikeluarkan perusahaan ke Nvidia.
DA Davidson sebelumnya mengatakan bahwa use case AI perlu lebih signifikan untuk membenarkan investasi di Nvidia.
Kevin Dietsch via Getty Images
Tapi keadaan telah berubah dalam enam bulan terakhir. Dalam sebuah catatan tak lama setelah laporan pendapatan kuartal kedua Nvidia, Luria mengatakan perspektif firma terhadap saham tersebut telah "berubah cukup banyak" dalam setengah tahun terakhir, berkat perkembangan dan adopsi AI yang cepat di kalangan perusahaan. Sementara itu, pengeluaran hyperscaler tidak terlihat akan mencapai puncaknya.
"Ini berarti bahwa hal paling penting—pertumbuhan permintaan komputasi yang sangat besar—adalah satu-satunya hal yang penting," tulis Luria dan analis lainnya. "NVIDIA seharusnya bisa mempertahankan pertumbuhan dalam dua tahun ke depan, terlepas dari segmana pertumbuhan itu berasal," tambahnya.
Mayoritas analis Wall Street telah memberikan peringkat "buy" pada Nvidia, bahkan dengan mempertimbangkan kenaikan sahamnya yang memecahkan rekor dalam beberapa tahun terakhir. Pembuat chip AI ini telah naik 32% sejak awal tahun.
Namun, tim Luria mengatakan mereka akan terus memantau beberapa "cross-currents" yang mereka lihat berpotensi merugikan saham tersebut. Berikut adalah beberapa faktor yang mereka pantau:
Pertumbuhan pengeluaran modal (capital expenditures) dari hyperscaler
Margin keuntungan dan return on investment dalam bidang AI
Meningkatnya persaingan dari ASIC dan alternatif GPU lainnya
Keterbatasan pertumbuhan karena ketersediaan energi, pembangunan data center, dan hambatan lainnya
"Ekspektasi yang berlebihan, terutama dari perusahaan dan pihak penjual."
Baca artikel aslinya di Business Insider