Makassar, S Sulawesi (ANTARA) – Personel pencarian dan penyelamatan terus berupaya pada hari Rabu untuk menemukan 24 orang yang hilang setelah kapal penangkap ikan Dewi Jaya 2 terbalik di perairan Sulawesi Selatan pada Sabtu. Kantor Pencarian dan Penyelamatan Nasional (Basarnas) Makassar mengerahkan personel dari Pos Selayar dan sebuah perahu apung kaku (RBB) untuk mendukung misi SAR, kata Kepala Basarnas, Mexianus Bekabel. Dewi Jaya 2, yang membawa 37 orang, terbalik karena cuaca buruk sekitar 52 mil laut dari Pelabuhan Benteng di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, pada 9 Maret, tambahnya. “Sebelas orang selamat dari kecelakaan laut. Dua orang ditemukan meninggal, dan 24 lainnya masih belum ditemukan,” katanya, menambahkan bahwa lembaganya sedang berkoordinasi dengan otoritas terkait untuk mendirikan pos komando bersama. Para penyintas telah diidentifikasi sebagai Dian Kurniawan, Amirrulhaq, M. Zaki Muntaha, Waryen, Tahmid, Amiluddin, Adi Bagus Panuntun, Septo Guntoro, Maulana Dwi Anggoro, Sun Hen Lakis, dan Muzakkir Lakis. Indonesia telah mengalami serangkaian kecelakaan maritim baru-baru ini. Pada Juni 2020, sebuah tongkang, Multi Sahabat 8, terbalik di perairan Batu Ampar di Pulau Batam, provinsi Kepulauan Riau. Sementara empat awak tongkang selamat, nahkoda tongkang tersebut hilang. Pada 6 September 2023, MV Mutiara Berkah I, yang membawa 135 truk kargo dan 159 penumpang, terbakar di Pelabuhan Indah Kiat di kota Cilegon, provinsi Banten. Pada 11 Maret, MV Pari Kudus, yang membawa 32 penumpang dan tiga awak, terbalik di perairan Pulau Rambut di Kepulauan Seribu. Agung Priambodo, seorang pejabat di Basarnas Jakarta, mengatakan bahwa 31 penumpang dan tiga awak MV Pari Kudus selamat dari kecelakaan, sementara satu penumpang masih belum ditemukan. Kapal penumpang tersebut menuju Pantai Mutiara di Jakarta Utara dari Resor Asha di Pulau Payung di distrik Kepulauan Seribu Jakarta, namun terbalik di perairan Pulau Rambut, katanya. Pencarian untuk penumpang yang hilang, yang diidentifikasi sebagai Shi Yi, warga negara Taiwan, terus dilakukan pada hari Rabu. Ombak tinggi, namun, menghambat operasi pencarian dan penyelamatan pada hari ketiganya, menurut Kepala Basarnas Jakarta, Desiana Kartika Bahari. Berita terkait: Pencarian terus dilakukan untuk warga Taiwan yang hilang dalam kecelakaan kapal di Jakarta Berita terkait: Sumatera Barat: BNPB meningkatkan pencarian korban banjir dan longsor yang hilang. Penulis: M.Darwin F, Rahmad Nasution Editor: Anton Santoso Hak cipta © ANTARA 2024