Denpasar, Bali (ANTARA) – Badan Pencarian dan Pertolongan Bali (Basarnas) menyatakan bahwa tim SAR gabungan terus berupaya mengakses daerah terdampak banjir untuk mengevakuasi warga, khususnya di Kota Denpasar.
Kepala Kantor Basarnas Bali, I Nyoman Sidakarya, pada hari Rabu, mengakui kesulitan dalam mengakses lokasi-lokasi yang dipetakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali karena banjir telah memengaruhi hampir seluruh wilayah Denpasar akibat hujan deras yang berlangsung lebih dari 24 jam.
“Tim mengalami kesulitan mengakses area yang banjir. Dimana-mana banjir, bahkan truk pun susah lewat. Kami masih berusaha menjangkau lokasi-lokasi yang terdampak,” kata Sidakarya memastikan.
“Perpindahan personel awalnya terkendala karena banyak jalur akses yang terendam, sehingga truk penyelamatan tidak bisa lewat. Tetapi sebagian dari mereka sudah tiba,” lanjut dia.
Hingga pukul 11.00 waktu setempat, pihaknya telah menerjunkan personel ke daerah terparah di Denpasar, yaitu Pulau Misol, Pulau Biak 1, Pura Demak, dan daerah Teuku Umar.
“Tim SAR gabungan di Pulau Misol telah mengevakuasi dua balita, dua orang lansia, dan tiga orang dewasa. Menurut informasi lain, di Pulau Biak 1, semua warga berada dengan aman di balai desa,” imbuhnya.
Basarnas Bali awalnya mengerahkan 14 personel ke lokasi banjir awal pada pukul 05.20 waktu setempat untuk mengevakuasi warga. Delapan personel menuju ke Kampung Jawa dan enam ke Pulau Biak Taman Pancing.
Namun, banjir semakin meluas sementara hujan deras terus berlanjut, menghambat pergerakan tim SAR gabungan.
“Kami masih memperbarui data bersama BPBD mengenai permintaan evakuasi dan data korban yang dievakuasi, untuk menyusun data keseluruhan,” ujar Sidakarya.
Dia juga meminta masyarakat di Bali, khususnya warga Kota Denpasar, untuk melakukan evakuasi mandiri sebelum situasi memburuk, mengingat personel dan perahu karet yang dimiliki kantornya terbatas.
Berita terkait: BMKG melaporkan hujan deras di Bali, kemungkinan berlangsung seminggu penuh
Berita terkait: BNPB kerahkan tim darurat ke Halmahera Selatan yang terdampak banjir
Penerjemah: Ni Putu Putri, Resinta Sulistiyandari
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025