Rabbit R1, sebuah perangkat AI khusus yang mendapat ulasan biasa-biasa saja tahun lalu, baru saja menerima pembaruan perangkat lunak besar yang merombak total sistem operasinya, demikian dikatakan pendiri dan CEO Rabbit Inc., Jesse Lyu, Senin dalam sebuah video yang diposting di X.
Dalam video tersebut, Lyu mengakui kekurangan R1, dengan menyatakan bahwa timnya kewalahan oleh hype dan ekspektasi yang diterima perangkat tersebut. Sejak itu, R1 telah mengalami 30 pembaruan, tetapi dengan rabbitOS2, sistem operasi perangkat mendapat perubahan menyeluruh.
RabbitOS2 adalah antarmuka yang lebih fokus pada sentuhan, memungkinkan pembeli menyesuaikan pengaturan tambahan dengan layar sentuh alih-alih mengandalkan roda gulir. Pengguna terutama berinteraksi dengan R1 melalui suara, dan kini mereka dapat melihat alur percakapan di layar serta membisukan asisten AI dengan tombol di bagian bawah.
Salah satu kritik terhadap R1 adalah bahwa orang tidak tahu atau memahami kemampuan penuh AI karena perangkat ini sebagian besar dikendalikan oleh suara. Antarmuka pengguna baru berbasis *tile* memungkinkan orang dengan cepat melihat berbagai fungsi yang dapat dilakukan R1. Dengan mengetuk *tile* tersebut, pengguna dapat mulai berinteraksi di mana sebelumnya mereka harus meminta R1 untuk melakukan berbagai fungsi.
Satu kritik lain yang diajukan terhadap R1 adalah apakah perangkat ini diperlukan di dunia di mana hampir setiap orang memiliki ponsel pintar. Dengan Creations, sebuah fungsi baru dalam rabbitOS2, orang dapat melakukan “*vibe code*” pada perangkat. Misalnya, pengguna dapat meminta R1 untuk membuatkan *game* kustom untuk mereka dan, setelah beberapa menit, perangkat akan menghasilkannya. Pengguna memerlukan akses ke Rabbit Intern, agen AI perusahaan, yang dapat diakses melalui *desktop*. Nantinya juga akan mungkin untuk memasang *creations* dari pengguna Rabbit lainnya.
Rabbit R1 dirilis pada tahun 2024 di tengah hype AI yang masif. Perangkat ini dipasarkan sebagai perangkat AI portabel khusus yang akan menggunakan *large action model*-nya untuk terhubung dengan berbagai aplikasi dan melakukan pekerjaan untuk Anda.
Janji sebuah perangkat AI yang dapat mengoperasikan Spotify atau memanggil Uber hanya dengan suara membantu Rabbit Inc. mengumpulkan dana $64,7 juta dalam lima putaran pendanaan.
Namun pada kenyataannya, model AI-nya banyak *bug* dan antarmukanya membingungkan. Para pengulas mengkritik perangkat ini sebagai setengah matang dan terlalu dini.
Perangkat ini juga dirilis hampir bersamaan dengan perangkat AI khusus lainnya, Humane AI Pin, yang juga dicerca oleh kritik dan membuat beberapa komentator menyimpulkan bahwa perangkat AI tidak diperlukan di dunia yang sudah memiliki ponsel pintar.
Sulit untuk mengatakan secara pasti berapa nilai pasar perangkat AI khusus karena AI itu sendiri sedang diintegrasikan ke dalam seluruh rangkaian produk, dari mesin cuci hingga kalung dan kacamata pintar.