Natuna (ANTARA) – Badan Pengelola Sumber Daya Pesisir (LPSDP) Kabupaten Natuna, bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), berhasil menyelamatkan 119 telur penyu dari ancaman pencurian di Pulau Senoa pada awal September.
Telur-telur tersebut kemudian dipindahkan secara manual ketempat yang lebih aman untuk ditetaskan, ujar Cherman, perwakilan dari LPSDP Natuna, di Natuna pada hari Jumat.
Cherman menekankan bahwa penyu dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
Menurut peraturan itu, siapapun yang memperdagangkan penyu dan produknya bisa dikenakan hukuman penjara selama lima tahun dan denda hingga Rp100 juta.
“Selain itu, Rencana Aksi Nasional (RAN) Konservasi Penyu menjadi acuan pemerintah untuk program pelestarian penyu, dan Indonesia telah meratifikasi CITES untuk mengatur perdagangan internasional,” jelas Cherman.
Mengenai telur penyu yang diselamatkan, Cherman mengatakan bahwa pihaknya, bersama murid-murid sekolah dasar dan beberapa masyarakat, telah melepasliarkan 17 tukik (anak penyu) di Pantai Pian, Kecamatan Bunguran Timur, pada Jumat pagi.
“Sejauh ini, 17 telur telah menetas dari yang kami erami, dan kami langsung melepaskan semuanya ke laut,” katanya.
Dalam kesempatan pelepasan itu, Cherman juga memberikan edukasi kepada peserta tentang peran penting penyu dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut dan dampak buruk jika mereka punah.
“Tujuan kegiatannya adalah untuk mengedukasi generasi muda dan masyarakat tentang pentingnya penyu bagi kelangsungan hidup makhluk lain di ekosistem laut,” ujarnya.
Cherman menekankan bahwa menjamin keselamatan dan kenyamanan penyu di alam adalah tanggung jawab bersama, karena hewan ini memberikan manfaat yang nyata bagi ekosistem dan manusia.
Sudah saatnya dibuat peraturan daerah yang melarang peredaran telur penyu, dilengkapi dengan sanksi yang tegas dan sanksi sosial, untuk memastikan konservasi penyu tanpa mengabaikan nilai-nilai budaya lokal, katanya.
“Natuna belum memiliki perda khusus yang mengatur tentang pemanfaatan telur penyu. Hal ini memungkinkan masyarakat untuk mengambilnya dengan bebas tanpa ada kontrol,” kata Cherman.
Berita terkait: Musim Penetasan Penyu Dimulai di Yogyakarta
Berita terkait: Bengkulu Targetkan 1.500 Telur Penyu Menetas Tahun Ini
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025