Teguran Pedas Fedi Nuril untuk Menteri Agama mengenai Gaji Guru

Jumat, 5 September 2025 – 10:30 WIB

Jakarta, VIVA – Aktor Fedi Nuril ikut bersuara keras menanggapi pernyataan Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar yang dianggap merendahkan profesi guru. Melalui akun Twitter pribadinya, pemeran utama film Ayat-Ayat Cinta itu menyayangkan ucapan menteri yang bilang guru tidak seharusnya berorientasi pada uang.

Baca Juga:
Viral Ucapan Menag Nasaruddin Soal Guru Jangan Cari Uang: Lebih Baik Jadi Pedagang, Kini Minta Maaf

"Ketika seorang Menteri sudah berkata, ‘kalau mau cari uang, jangan jadi guru. Jadi pedagang, lah’," tulis Fedi Nuril, dikutip Jumat 5 September 2025. Scroll untuk info lebih lanjut!

Menurut Fedi, ucapan itu bukan cuma salah bicara biasa, tapi sinyal buruk untuk masa depan kesejahteraan guru di bawah pemerintahan sekarang.

Baca Juga:
8 Negara dengan Gaji Guru Tertinggi di Dunia hingga Tembus Rp1,6 Miliar per Tahun, Indonesia Kapan?

"Gue rasa kemungkinan rezim Prabowo untuk kasih gaji yang layak ke guru-guru di Indonesia sangat kecil," tambah aktor 43 tahun itu.
"Tujuan mulia bukan berarti tidak pantas dapat gaji yang layak,” tegasnya.

Baca Juga:
Mendikdasmen Abdul Mu’ti Sebut Lagu Anak Penting Buat Pantik Masa Depan Mereka

Pernyataan Menag yang Picu Polemik

Komentar Nasaruddin Umar yang dapet banyak reaksi disampaikan saat dia buka acara Pendidikan Profesi Guru (PPG) di Jakarta, Rabu 3 September 2025. Dalam rekaman yang viral, dia tekankan perbedaan orientasi antara pedagang dan guru.

"Menjadi guru itu sangat mulia… Makanya, jangan ikut-ikutan sama pedagang yang tujuannya cari uang. Kalau mau cari uang jangan jadi guru, jadi pedagang aja," katanya.

Ungkapan ini langsung dapet kritik, bukan cuma dari publik, tapi juga dari figur publik kayak Fedi Nuril.

MEMBACA  BirdBike eBike ini hanya $700 untuk Hari Presiden

Klarifikasi dan Permintaan Maaf Nasaruddin

Nggak lama setelah kontroversi ini muncul, Menag Nasaruddin minta maaf. Dia ngaku pernyataannya dipotong sehingga menimbulkan pemahaman yang nyinggung perasaan guru.

"Saya sadar bahwa potongan pernyataan saya tentang guru bikin tafsir yang tidak tepat. Untuk itu, saya minta maaf yang sebesar-besarnya," jelasnya dalam keterangan resmi Kemenag.

Nasaruddin tekankan bahwa dia tidak pernah bermaksud merendahkan profesi guru. Malah, dia ingin menegaskan kemuliaannya. Dia ingatkan bahwa dirinya juga sudah puluhan tahun bekerja di dunia pendidikan.

"Puluhan tahun hidup saya, saya abdikan di kelas, mendidik mahasiswa. Karena itu, saya sangat paham bahwa di balik kemuliaan profesi ini, guru tetaplah manusia yang butuh kesejahteraan yang layak," katanya.

Dia nambahin, pemerintah lagi berusaha memperbaiki kesejahteraan tenaga pendidik yang sering disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa.