Selasa, 2 September 2025 – 17:34 WIB
Jakarta, VIVA – Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria menegaskan kalau pembatasan fitur live TikTok bukan dari instruksi pemerintah. Dia bilang dia ngerti kekhawatiran masyarakat tentang hal ini.
Baca Juga:
Permudah Layanan Digital, Livin’ by Mandiri Jadi Ekosistem Transaksi Lengkap Nasabah
“Kami paham ya kekhawatiran tentang tidak aktifnya fitur live di TikTok. Tapi kami mau tegaskan, bahwa kebijakan itu bukan dari pemerintah, tapi TikTok melakukannya sendiri secara sukarela,” kata Nezar ke wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa, 2 September 2025.
Massa demonstrasi membakar aset bangunan milik MPR RI di Kota Bandung
Baca Juga:
Semakin Beragam Fitur, BRImo Sediakan Akses Berbagai Voucher dari Ratusan Merchant Ternama
Nezar mengatakan TikTok nemuin konten negatif terkait aksi demo beberapa waktu lalu. Dia menegaskan kalau Kementerian Komdigi akan berusaha bikin ruang digital yang aman untuk masyarakat.
“Karena TikTok menemukan beberapa konten selama eskalasi kerusuhan yang terjadi dua hari lalu, itu penuh konten negatif, dan melanggar pedoman komunitas TikTok,” ujar Nezar.
Baca Juga:
Fitur Live TikTok Mendadak Hilang!
“Kita akan terus berkolaborasi, untuk bisa wujudkan ruang digital yang aman dan sehat buat semua,” tambahnya.
Aksi demo di Mapolda Metro Jaya
Sebelumnya, tanggal 30 Agustus 2025, TikTok resmi nutup sementara fitur Live di Indonesia. Kebijakan ini diambil secara sukarela sebagai langkah antisipasi karena meningkatnya kekerasan dalam demo di beberapa wilayah di Indonesia.
Dalam pernyataan resminya, TikTok bilang penutupan fitur live dilakukan untuk cegah penyalahgunaan dan menjaga platform tetap jadi ruang yang aman dan beradab.
Live TikTok Sempat Diblokir, Kemendag Klaim Tak Rugikan Pedagang Online
Kementerian Perdagangan klaim bahwa pemblokiran siaran langsung atau live di TikTok tidak berdampak pada kegiatan e-Commerce.
VIVA.co.id
1 September 2025