Istri dan Saya Hanya Bayar Uang Muka 5% untuk Rumah Baru — Sekarang Uang Tunai Kami Lebih Banyak, Apakah Semuanya Harus Dibayarkan untuk KPR?

Greg dan Maya umur awal 30-an dan baru aja beli rumah baru seharga $400,000. Tapi mereka cuma bayar uang mukanya 5% saja.

Waktu itu, rumah lama mereka belum terjual. Jadi mereka punya pinjaman KPR $380,000 dengan bunga tinggi 7,5%, plus bayar asuransi pinjaman (PMI) $72 tiap bulannya.

Sekarang rumah lama mereka sudah laku, mereka hadapi masalah keuangan: Harusnya mereka bayar pinjaman KPR-nya dengan agresif, atau investasikan uangnya ke tempat lain?

Mereka punya uang tunai sekitar $150,000 di rekening bank dan untuk investasi, dan punya $190,000 lagi untuk tabungan pensiun.

Mereka berencana refinance KPR kalau suku bunga sudah turun. Tapi sementara ini, mereka lagi pertimbangkan harus prioritaskan yang mana.

Dengan bayar KPR lebih agresif, mereka bisa hemat banyak uang dalam jangka panjang. Bahkan bayar ekstra setahun sekali bisa hemat hingga ratusan ribu dollar dan percepat waktu lunas. Strategi yang lebih agresif bisa hemat lebih banyak lagi dan bikin cicilan jadi lebih cepat selesai.

Bayar pinjaman dengan cepat juga bantu mereka hapus PMI lebih cepat. Mereka bisa minta supaya tidak bayar $72 lagi kalau sudah mencapai 20% ekuitas.

Keuntungannya? Melunasi KPR dengan bunga 7,5% itu seperti dapet return yang terjamin, susah dikalahin sama investasi rendah risiko. Ada juga kepuasan psikologis karena hutangnya berkurang, apalagi hutang yang jangka waktunya 30 tahun.

Tapi, ada juga yang bilang sebaiknya fokus ke investasi, terutama di akun pensiun yang dapat keuntungan pajak. Bisa saja portfolio saham yang diversifikasi kasih return rata-rata lebih tinggi daripada bunga KPR yang dihemat — tapi tentu tidak ada jaminannya setiap tahun.

Greg dan Maya sudah punya tabungan pensiun yang cukup, tapi kalau mereka maksimalkan kontribusi ke IRA dan 401(k), kekayaan mereka bisa tumbuh lebih besar lagi berkat keuntungan pajak.

MEMBACA  Kunjungan ke Makam Ayah di Yogyakarta, Anies Ingat Pesan untuk Tak Takut Berjuang

Ada juga masalah likuiditas. Kalau Greg dan Maya pakai hampir semua uang tunainya untuk bayar KPR, mereka mungkin tidak punya cukup uang untuk kejadian darurat.

Mereka bisa tentukan dana darurat yang sesuai dengan pengeluaran bulanan mereka. Setelah itu, sisa uangnya bisa dipakai untuk bayar cicilan rumah atau diinvestasikan.

Ahli keuangan sering sarankan strategi campuran: Siapkan dana darurat — cukup untuk 3 sampai 6 bulan pengeluaran — lalu bagikan sisa uangnya untuk kontribusi pensiun dan tambahan bayaran KPR.

Dengan begitu, mereka tetap punya fleksibilitas tapi tetap bisa kurangi biaya bunga. Mereka juga bisa bangun ekuitas lebih cepat, yang bisa mempermudah refinance nanti saat suku bunga turun.

Tidak ada solusi yang sempurna. Pilihan yang tepat tergantung pada toleransi risiko, timeline pensiun, dan rencana mereka — termasuk apakah mereka ingin lunasi rumah lebih awal atau biarkan uangnya bekerja di pasar modal.

Bekerja dengan perencana keuangan bisa bantu mereka sesuikan strategi KPR dan investasi dengan tujuan jangka panjang mereka.

Dengan menanyakan pertanyaan yang tepat, mereka bisa merasa lebih nyaman dengan pilihan mereka.