Jakarta (ANTARA) – Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo mengumumkan peningkatan berjalan Daerah Irigasi (DI) Cikeusik di Jawa Barat untuk mendukung program swasembada pangan Indonesia.
Dody menekankan pentingnya mempercepat penyelesaian peningkatan jaringan irigasi sambil memastikan kualitas dan ketepatan waktu.
“Rehabilitasi ini sangat penting untuk intensifikasi pertanian melalui pasokan air yang memadai. Menurut kepala daerah, pekerjaan tidak akan mengganggu musim tanam ketiga (MT III) karena aliran air akan tetap dipertahankan,” katanya dalam pernyataan tertulis dari Jakarta pada Minggu.
Proyek ini dilaksanakan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung untuk mendukung agenda swasembada pangan nasional, yang merupakan bagian dari program Astacita Presiden Prabowo Subianto.
Peningkatan jaringan irigasi DI Cikeusik bertujuan memulihkan fungsi dan kapasitas saluran air untuk memenuhi kebutuhan irigasi lahan pertanian di Kabupaten Cirebon dan Kuningan.
Lokasi kerja termasuk Desa Pabuaran Kidul di Kecamatan Pabuaran, Desa Bojongnegara di Kecamatan Ciledug (Kabupaten Cirebon), dan Desa Jatimulya di Kecamatan Cidahu (Kabupaten Kuningan).
Proyek dimulai pada 25 Maret 2025 dan dijadwalkan selesai pada 19 Desember 2025. Termasuk rehabilitasi saluran utama Maneungteung Timur sepanjang 3.260 meter, yang akan melayani 288 hektar lahan pertanian, dan saluran Maneungteung Kepala sepanjang 202 meter.
Selain meningkatkan produktivitas pertanian, proyek ini telah menciptakan lapangan kerja bagi 137 pekerja lokal dan menggunakan bahan konstruksi dari sumber lokal.
Dody juga menyatakan bahwa proyek penguatan tepian sungai yang sedang berjalan di sepanjang Sungai Cisanggarung dan Babakan — yang terletak di perbatasan antara Kuningan dan Cirebon (Jawa Barat) dan Brebes (Jawa Tengah) — ditargetkan selesai pada tahun 2026. Pekerjaan ini telah dimulai sejak 2024.
Proyek pengelolaan sungai termasuk normalisasi sungai, tanggul beton, tanggul tanah, gabion, revetmen, dinding penahan, groin beton, dan kolam retensi.
“Tujuan utama dari upaya ini adalah pengendalian banjir — untuk memastikan sungai dapat berfungsi secara optimal dalam mengelola debit air banjir,” jelasnya.
Proyek mitigasi banjir sepanjang 7 kilometer di sepanjang Sungai Cisanggarung juga bertujuan untuk mengurangi risiko banjir di daerah pertanian hilir, khususnya Daerah Irigasi Cikeusik.
“Tujuannya adalah untuk mencegah air banjir meluap ke DI Cikeusik. Jika banjir mencapai daerah irigasi, itu bisa menyebabkan gagal panen,” peringat Dody.