Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Fauzan menekankan pentingnya pemerataan akses pendidikan tinggi dan peningkatan mutu pendidikan di Indonesia bagian timur, khususnya Maluku dan Maluku Utara.
“Universitas-universitas di Maluku dan Maluku Utara harus menjadi pusat kemunculan inovasi serta agen pembangunan daerah,” ujarnya di sini pada hari Sabtu.
Dalam Rapat Koordinasi Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah XII di Ambon, Maluku, Jumat, dia menggarisbawahi bahwa pembangunan pendidikan tinggi di Indonesia harus fokus pada hasil dan dampak nyata bagi masyarakat.
Dia menilai perguruan tinggi harus melakukan riset dan menciptakan inovasi yang dapat menyelesaikan masalah riil, memanfaatkan sains dan teknologi untuk memberikan solusi sosio-ekologis, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui hilirisasi riset dan kemitraan, dan juga melaksanakan evaluasi secara akuntabel.
Wakil menteri itu menekankan bahwa pendidikan tinggi yang berdampak harus diwujudkan melalui perubahan pola pikir, riset yang aplikatif, hilirisasi hasil riset, dan pengabdian kepada masyarakat.
“Sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto, pendidikan tinggi harus transformatif. Perguruan tinggi harus menciptakan sumber daya manusia unggul, melakukan riset yang berdampak, dan memberikan kontribusi nyata menuju Indonesia Emas 2045.”
Sementara itu, Kepala LLDikti Wilayah XII, Jantje Eduard Lekatompessy, menekankan pentingnya mewujudkan universitas yang benar-benar dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
Berita terkait: Pemerintah bentuk dewan pendidikan tinggi untuk dorong perubahan berdampak
Berita terkait: Indonesia dan AS tingkatkan akses beasiswa bagi pelajar
Berita terkait: Pemerintah dorong modernisasi pendidikan seni untuk tingkatkan daya saing
Penerjemah: Sean Filo, Raka Adji
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025