700 Peserta Siap Hadiri Sarasehan Nasional, Halaqah, dan Rakernas PK-Tren 2025 di Cirebon

loading…

Persaudaraan dan Kemitraan Pesantren (PK-Tren) Indonesia akan menggelar Sarasehan Pimpinan Pesantren, Halaqah Nasional IV Pimpinan Pesantren, dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I pada 25–27 Agustus 2025 di Cirebon, Jawa Barat. Foto/Istimewa

JAKARTA – Organisasi Persaudaraan dan Kemitraan Pesantren (PK-Tren) Indonesia akan menyelenggarakan serangkaian acara penting, yaitu Sarasehan Pimpinan Pesantren, Halaqah Nasional IV Pimpinan Pesantren, dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I pada tanggal 25 sampai 27 Agustus 2025. Acara ini akan diadakan di Pondok Pesantren Bina Insan Mulia 2, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Mengusung tema “PK-Tren Indonesia Sebagai Algoritma Peradaban Baru dalam Ekosistem Pesantren Indonesia”, rakernas ini rencananya akan dihadiri oleh 700 peserta dari seluruh Indonesia. Para peserta terdiri dari tokoh agama nasional, pimpinan pesantren, pengurus PK-Tren, pengurus forum-forum pesantren, tokoh masyarakat, pejabat pemerintah, serta mitra strategis.

“Alhamdulillah pada minggu depan, 25-27 Agustus 2025, kami akan menyelenggarakan halaqah nasional ke-4, di Pondok Pesantren Bina Insan Mulia 2, disusul dengan rakernas perdana yang diikuti oleh seluruh pengurus, 700 pengurus pesantren seluruh Indonesia,” ujar KH Ilyas Marwan dalam konferensi pers di Masjid Istiqlal, Jakarta.

Baca Juga: PK-TREN Gelar Sarasehan, Halaqah Nasional dan Rakernas 2025 di Cirebon

Tema yang diangkat tersebut sejalan dengan ajakan PK-Tren untuk menjadikan pondok pesantren di Indonesia sebagai wadah pendidikan yang kuat pondasinya dan lincah dalam berinovasi.

“Oleh karena itu diharapkan pesantren bisa berinovasi, tidak hanya jadi penonton tapi juga jadi aktor utama bangsa yg mandiri, kolaboratif dan berpengaruh secara global. Ponpes tetap menjaga keislaman, keindonesiaan. Hubbul wathan minal iman,” kata KH Ilyas.

PK-Tren, yang merupakan forum strategis pesantren lintas ormas Islam yang didirikan untuk mempersatukan, menyinergikan, dan mempercepat kemandirian pesantren di Indonesia, akan membahas berbagai isu penting. Pembahasan mencakup kemandirian ekonomi pesantren, strategi pendidikan pesantren di era digital, harmonisasi regulasi dan kebijakan pemerintah terkait pesantren, peran pesantren dalam menjaga kebhinekaan, persatuan bangsa serta peradaban dunia, dan kolaborasi pesantren dengan dunia usaha dan filantropi.

MEMBACA  Koneksi Tamagotchi kembali dan Anda bisa memesannya sekarang

Organisasi ini berkomitmen untuk memperkuat ekosistem pesantren dari segi pendidikan, ekonomi, hukum hingga kontribusi sosial-keagamaan serta peradaban bangsa dan dunia. “Harapan kami benar-benar ponpes dapat memberikan kontribusi nyata. Kami bertekad forum ini tidak hanya sekedar klaim, tetapi juga berkontribusi nyata bagi anggotanya. Kami akan menyapa seluruh anggota pesantren agar semuanya merasakan manfaat,” tegas KH Ilyas.

Rangkaian Acara

1. 25 Agustus 2025 – Sarasehan Pimpinan yang akan dihadiri oleh Wakil Presiden ke-13 RI KH Ma’ruf Amin beserta tokoh pesantren, akademisi, dan pejabat pemerintah.

2. 26-27 Agustus 2025 – Halaqah Nasional Pimpinan Pesantren se-Indonesia untuk membahas isu-isu aktual seputar pendidikan, regulasi, dan peran strategis pesantren dalam pembangunan bangsa menuju Indonesia Emas 2045 serta membangun peradaban baru Indonesia dan dunia.

3. 27 Agustus 2025 – Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang akan menetapkan program kerja PK-Tren untuk periode berikutnya.

Selain agenda utama, juga akan ada talkshow dan penandatanganan MoU dengan beberapa stakeholder dunia usaha untuk memperkuat kemandirian ekonomi dan ketahanan pangan berbasis pesantren.

(zik)