Bagaimana Chili’s dan Cheesecake Factory Menantang Pesimisme Konsumen dan Mengalahkan McDonald’s serta Chipotle di Bidang Mereka Sendiri

Para konsumen sekarang lebih hemat dan jarang makan di luar, tapi restoran seperti Chili’s dan Cheesecake Factory tetap bertahan karena mereka memberikan nilai lebih dengan harga yang hampir sama seperti makanan cepat saji.

Kondisi ekonomi yang sulit membuat orang lebih hati-hati dalam belanja, termasuk untuk makan di luar. Sekitar sepertiga orang Amerika mengatakan mereka mengurangi makan di restoran atau pesan antar sejak awal tahun, menurut riset Ipsos. Tren ini sangat mempengaruhi restoran cepat saji.

CEO McDonald’s, Chris Kempczinski, mengaku pelanggan menganggap makanan cepat saji terlalu mahal, meski mereka menawarkan promo. Chipotle dan Cava tidak mencapai target penjualan di kuartal kedua, dan CEO Wendy’s, Ken Cook, bilang penjualan kurang bagus. Chipotle juga laporkan penurunan penjualan 4% dan pengunjung turun 4.9% bulan Juli.

Di sisi lain, restoran duduk mulai naik karena konsumen merasa dapat nilai lebih dengan harga mirip makanan cepat saji.

Chili’s unggul dengan kenaikan penjualan 24%. Pengunjung juga naik 16.3% per kuartal. CEO Brinker International, Kevin Hochman, bilang ini karena perbaikan menu dan iklan.

“Kami tidak termurah,” kata Hochman ke The Wall Street Journal. “Tapi karena kami tawarkan nilai lebih—makanan enak, pelayanan bagus, dan suasana nyaman—makanya kami menang.”

Andrew Dickow dari Greenwich Capital Group bilang walau orang hemat, mereka lebih pilih pengalaman. Banyak yang pilih restoran duduk.

“Inflasi buat harga makanan cepat saji dan restoran biasa jadi mirip,” kata Dickow ke Fortune. “Orang dapat porsi besar yang bisa dibawa pulang, ini nilai tambah. Kalau makanan cepat saji terasa mahal, beda harga ke restoran biasa jadi lebih kecil dan lebih masuk akal.”

MEMBACA  Kekuatan Dolar Menguat di Tengah Kekhawatiran Sikap Fed yang Kurang Lunak

Cheesecake Factory juga untung dari tren ini, sahamnya naik 70% dalam 12 bulan. Saham Darden Restaurants (pemilik Olive Garden) naik 45%.

Ini perubahan besar setelah banyak restoran bangkrut tahun 2024. Bahkan Applebee’s, yang biasanya kalah, laporkan kenaikan penjualan di kuartal pertama setelah turun 8 kali berturut-turut.

Menurut Mark Chambers dari EY, karena harga fast food dan restoran duduk semakin mirip, orang lebih pilih restoran yang tawarkan pengalaman berbeda dengan harga sama.

“Yang membedakan adalah restoran bisa sajikan alkohol. Bagi sebagian orang, bisa minum anggur saat makan malah bikin merasa dapat nilai lebih,” kata Chambers.

Perkenalkan Fortune Global 500 2025, daftar perusahaan terbesar di dunia. Lihat daftarnya.