Jakarta (ANTARA) – Menteri Hukum Indonesia Supratman Andi Agtas menawarkan beasiswa kepada tiga siswa pengibar bendera di Papua Barat Daya yang aksinya jadi viral karena semangat solidaritas saat upacara Hari Kemerdekaan.
Agtas bilang Selasa lalu bahwa dia akan kasih akses ke program politeknik kementerian buat Kristo Dimara, Afgan Sapulete, dan Frans Beto Kolowa.
"Selain beasiswa, saya juga akan penuhi permintaan mereka untuk dapat motor sebagai apresiasi atas dedikasi dan keberanian mereka," ujarnya.
Ketiganya menarik perhatian nasional setelah video menunjukkan kekompakan mereka saat perayaan HUT ke-80 RI. Kristo, yang ada di barisan depan, pingsan waktu upacara. Tanpa ragu, Afgan dan Frans menopangnya supaya bendera tetap bisa dikibarkan sesuai jadwal.
Agtas mengaku sangat tersentuh dan menghubungi mereka lewat kantor regional kementerian di Papua Barat.
"Saya ngobrol sama mereka lewat video call yang diatur oleh petugas di Sorong. Rasa nasionalisme mereka yang kuat bikin saya terharu," katanya.
Menteri itu memuji tindakan mereka sebagai contoh patriotisme dan berharap mereka terus jaga kebanggaan nasional.
"Mereka adalah pemuda Indonesia yang luar biasa. Mari kita bangga dengan identitas bersama kita," ucapnya.
Berita terkait: Paskibraka bentuk angka ’80’ di Istana Merdeka untuk HUT RI
Penerjemah: Agatha O, Tegar Nurfitra
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2025