Menteri Puji Komitmen Presiden Prabowo untuk Memajukan Pendidikan

Jakarta (ANTARA) – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti menyampaikan apresiasinya atas komitmen Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

“Dengan dukungan Presiden, sistem pendidikan kita akan perlahan membaik. Fasilitas dan infrastruktur akan ditingkatkan, kesejahteraan guru diperkuat, program pelatihan ditingkatkan, serta bantuan siswa melalui Program Indonesia Pintar (PIP) akan terus berjalan,” ujar Menteri Mu’ti di Jakarta pada Minggu.

Ia juga menegaskan bahwa berbagai dana pendidikan, termasuk Bantuan Operasional Sekolah (BOS), akan tetap didistribusikan sesuai tujuannya.

“Semoga dengan anggaran ini, sistem pendidikan kita semakin maju, sehingga kita bisa membuat kemajuan besar dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia,” tambahnya.

Dalam pidatonya di sidang paripurna DPR di Jakarta pada Jumat (15 Agustus), Presiden Prabowo menekankan bahwa pendidikan adalah kunci untuk mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing global.

“Pemerintah berkomitmen memenuhi mandat konstitusi dengan mengalokasikan 20 persen APN untuk pendidikan—sekitar Rp757,8 triliun pada 2026, yang terbesar dalam sejarah kita,” kata Prabowo.

Namun, Presiden menegaskan bahwa pemerintah harus tetap waspada agar penggunaan dana pendidikan tepat sasaran.

Alokasi anggaran besar ini akan mendukung berbagai prioritas, termasuk perbaikan fasilitas sekolah dan kampus, perluasan program beasiswa, renovasi ribuan sekolah, serta peningkatan kualitas dan kesejahteraan guru dan dosen.

Dari total anggaran, Rp178,7 triliun dialokasikan untuk gaji, pengembangan profesi, dan kesejahteraan pendidik.

Dana yang memadai juga disediakan untuk tunjangan profesi guru non-PNS dan yang diangkat pemerintah daerah.

Sementara itu, Rp150,1 triliun akan digunakan untuk meningkatkan fasilitas pendidikan di sekolah dan perguruan tinggi. Tahun ini, pemerintah berencana merenovasi setidaknya 13.800 sekolah dan 1.400 madrasah.

Untuk mendukung pembelajaran digital, 288.000 layar pintar akan didistribusikan ke sekolah-sekolah di seluruh Indonesia, memungkinkan siswa di daerah terpencil mengakses pelajaran dari guru terbaik secara virtual.

MEMBACA  Kisah Frank Vloet: Diangkat Sebelum Sempat Melatih Timnas Indonesia U-20

Sejalan dengan upaya ini, pemerintah juga memperkuat program bantuan pendidikan seperti PIP yang menjangkau 21,1 juta siswa dan beasiswa KIP Kuliah untuk 1,2 juta mahasiswa.

Selain itu, pendidikan vokasi akan diperkuat dengan kurikulum yang lebih sesuai kebutuhan pasar kerja, memastikan lulusan siap menghadapi tantangan dunia industri modern.

Berita terkait: Kementerian serukan makna kemerdekaan bagi perempuan dan anak

Berita terkait: Indonesia perkuat patriotisme pemuda melalui pembelajaran baru

Penerjemah: Hana, Azis Kurmala
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Hak Cipta © ANTARA 2025