Jaringan listrik adalah tulang punggung Amerika modern. Ini memberi tenaga untuk semuanya, dari rumah sakit sampai pusat data dan mobil listrik. Tapi menurut analisis dari Bank of America, jaringan ini sedang tertekan karena permintaan yang naik, infrastruktur yang tua, dan perbedaan antara timur dan barat. Sekitar 31% saluran transmisi dan 46% infrastruktur distribusi sudah “melewati masa pakainya.” Akibatnya? Lebih banyak pemadaman, harga lebih mahal, dan risiko kerusakan di mana-mana.
Fakta paling mengejutkan dari laporan BofA adalah betapa banyak bagian jaringan yang perlu diganti. Tahun 2024, 67% pengeluaran untuk transmisi dan distribusi—$63 miliar—digunakan untuk penggantian dan perbaikan, jauh lebih besar dari $32 miliar untuk saluran baru. Ini menunjukkan jaringan ini berjuang untuk mengikuti permintaan, bukan hanya perawatan biasa.
Orang Amerika sudah merasakan akibatnya: pemadaman listrik semakin sering, dan kegagalan transmisi terus naik.
Data dari North American Electric Reliability Corporation (NERC) menunjukkan penurunan keandalan jaringan. Banyak orang sekarang punya sistem yang kurang andal dibanding zaman orang tua mereka dulu. Singkatnya, menurut BofA, “keandalan jaringan lebih buruk sekarang dibanding tahun 2000-an.”
Permintaan melonjak—dari mobil listrik sampai AI
Kenapa permintaan naik cepat? Laporan BofA menyebut empat penyebab utama. Mereka memperkirakan permintaan listrik di AS akan tumbuh 2.5% per tahun sampai 2035, jauh lebih cepat dari pertumbuhan 0.5% di dekade sebelumnya.
Pertama, elektrifikasi bangunan. Karena banyak kota melarang bahan bakar fosil di konstruksi baru, orang pakai lebih banyak listrik untuk pemanas dan air panas.
Kedua, ledakan pusat data, didorong oleh AI. Pusat data sekarang pakai 2% listrik global, tapi BofA perkirakan akan naik jadi 15%-23% per tahun pada 2030.
Ketiga, industri manufaktur AS kembali bangkit. Pengeluaran untuk infrastruktur pabrik mencapai $234 miliar di 2024—naik 21% dari tahun sebelumnya.
Terakhir, mobil listrik mengubah permintaan listrik. Sudah ada 5 juta mobil listrik di jalan AS, dan angka ini akan naik 15% per tahun sampai 2030. Mobil-mobil ini butuh pengisian daya di rumah dan stasiun umum, yang butuh investasi besar di jaringan.
Jika semua rumah di AS pakai listrik sepenuhnya—untuk pemanas, air panas, dan mobil—konsumsi bulanan akan naik tiga kali lipat. Ini akan membebani jaringan tanpa perbaikan besar.
Masalah geografi: Barat produksi, Timur konsumsi
Masalah lain adalah perbedaan antara produksi dan konsumsi. Banyak energi terbarukan dihasilkan di Texas, California, dan Oklahoma, tapi yang konsumsi paling banyak ada di Pantai Timur.
Ini artinya saluran transmisi jarak jauh semakin terbebani. Banyak yang sudah tua, dan tidak diganti dengan cukup cepat.
Pemadaman dan keandalan: Kenapa penting?
Akibatnya? Lebih banyak pemadaman dan jaringan kurang andal. Meskipun perusahaan listrik investasi $100 miliar per tahun, kepuasan pelanggan bisa turun jika perbaikan tidak dipercepat.
Departemen Energi AS memperingatkan kapasitas transmisi harus tumbuh 64% sampai 2040 untuk memenuhi permintaan.
Harga listrik di AS stabil, tapi California menunjukkan contoh buruk: harga naik 68% dalam 7 tahun, dua kali lebih mahal dari rata-rata nasional.
Respons politik: investasi vs. deregulasi
Pemerintah sadar masalah ini. Presiden Trump menyatakan darurat energi untuk mempercepat modernisasi jaringan. Di sisi lain, pemerintahan Biden memberikan $14.5 miliar untuk perbaikan jaringan.
AI juga jadi tantangan besar. Pada 2024, server AI pakai 63TWh listrik, dan angka ini bisa naik jadi 300TWh pada 2030.
Kesimpulan dari BofA jelas: tanpa perbaikan besar, jaringan AS akan kolaps. Investasi besar diperlukan untuk kapasitas baru dan modernisasi.
Artikel ini menggunakan AI untuk draft awal, tapi editor memverifikasi semua informasi sebelum publikasi.