CEO Robinhood Mengakui Kebijakan RTO-nya Salah, Kini Wajibkan Eksekutif Masuk Kantor 5 Hari Seminggu: "Manajermu Lebih Menderita Daripada Kamu"

Hari-hari tenang kerja dari sofa akan berakhir—setidaknya buat eksekutif di Robinhood.

CEO perusahaan fintech senilai $100 miliar, Vlad Tenev, meminta jajaran pimpinan kembali ke kantor lima hari seminggu. Manajer harus datang empat hari, sementara staf biasa cukup tiga hari.

Walau karyawan tanpa bawahan lolos aturan ketat ini, perubahan ini mungkin menyakitkan bagi para bos yg lebih suka WFH. Tapi itu, kata Tenev, justru tujuannya.

“Kalau kamu staf biasa dan tahu bosmu lebih menderita, itu kan enak,” kata Tenev di podcast Cheeky Pint Rabu lalu.

Ini menunjukkan perubahan sikap Tenev, yg di 2022 pernah bilang Robinhood lebih prioritaskan kerja jarak jauh. Tapi ia akui menyesal “hampir langsung” setelah keputusan itu.

“Semua bilang itu jalan satu arah, ternyata bisa dibalik. Apa pun bisa diubah,” ujarnya.

Kebijakan RTO di dunia teknologi: Perang tarik talenta

Meski jarang ke kantor sendiri, bos-bos udah tiga tahun terakhir memperketat aturan kehadiran. Faktanya, 93% CEO mengaku tidak kerja full-time di kantor dan pilih pola kerja fleksibel. Contohnya, CEO Starbucks Brian Niccol dulunya kerja remote dari rumahnya di California, pakai jet perusahaan kalau perlu ke markas. (Sekarang dia udah pindah ke Seattle.)

Tapi raksasa teknologi malah makin ketat. Microsoft dikabarkan akan perketat RTO setelah sebelumnya izinkan kerja remote 50% tanpa persetujuan. CEO Amazon Andy Jassy bilang kolaborasi tatap muka penting untuk budaya inovasi.

“Lebih gampang belajar, berdiskusi, dan berinovasi kalau bertemu langsung,” kata Jassy September 2024.

Beberapa perusahaan lebih ekstrim. Amazon hapus kebiasaan “coffee badging” (masuk kantor cuma buat ambil kopi) dengan wajibkan jam kerja minimal. Bulan lalu, Samsung umumkan alat pelacak buat manajer pantau hal serupa. Tahun lalu, Dell kasih “bendera merah” ke karyawan yg jarang tap kartu.

MEMBACA  Saham 'Magnificent 7' sedang mengalami kuartal terburuk dalam lebih dari 2 tahun

Tapi sementara perusahaan besar makin ketat, startup kecil justru manfaatkan ini dengan tawarkan kerja remote. Survei terbaru tunjukkan kerja remote jadi faktor utama pekerja pilih pekerjaan, lebih penting dari gaji. FTI Consulting juga laporkan 70% pekerja hybrid/hybrid akan cari kerja baru jika dipaksa kembali full-time tanpa kenaikan gaji.