"Tapin Kalimantan Selatan Promosikan Produk Unggulan di Ekspo China-ASEAN"

Rantau, Kalsel (ANTARA) – Beberapa produk unggulan Kabupaten Tapin dari Kalimantan Selatan akan dipamerkan di China-ASEAN Expo 2025 di Nanning, Guangxi Zhuang, China, pada September mendatang.

Kepala Dinas Perindustrian Tapin Yustan Azidin mengatakan pada Rabu bahwa produk-produk tersebut meliputi kain Sasirangan dari Desa Budi Mulya, cabai Hiyung, topi anyam jangang, kopi Hatungun, dan kerajinan dalit.

"Ini upaya untuk memperkenalkan potensi daerah ke pasar global," ujarnya.

Yustan menyebutkan bahwa pameran ini adalah kesempatan emas untuk menonjolkan warisan budaya dan produk unggulan Tapin di kancah internasional. Ia menambahkan, pemerintah kabupaten mendukung UMKM setempat melalui pelatihan, bantuan pemasaran, dan akses sumber daya yang lebih baik.

Pengembangan dan promosi produk ini, katanya, adalah hasil kerja sama antara pemerintah daerah dan sektor swasta—sebuah model kolaborasi untuk memperkuat ekonomi regional.

"Dukungan dan bimbingan terus-menerus diharapkan bisa membuat produk unggulan Tapin bersaing secara global dan membanggakan daerah," kata Yustan.

Direktur Utama PT Bhumi Rantau Energi (BRE) Tommy Isnutomo juga mendukung partisipasi Tapin dengan meresmikan Rumah Produksi Kube Sasirangan Mulya bagi pengrajin lokal. BRE adalah perusahaan tambang batu bara yang beroperasi di kabupaten tersebut.

"Sebelumnya, kain Sasirangan dibuat di pekarangan rumah. Dengan rumah produksi ini, pengrajin kini memiliki tempat kerja layak, yang akan meningkatkan kualitas sebelum ke China," ujar Tommy.

Ia menambahkan bahwa Desa Budi Mulya memiliki potensi besar dalam kerajinan tangan, dan fasilitas baru ini akan membantu pengrajin bekerja lebih efisien dan fokus.

Related news: South Kalimantan eyes exports, investment via China-ASEAN Expo 2025
Related news: S Kalimantan trade mission aims to expand exports

Penerjemah: Primayanti
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2025

MEMBACA  Foto lama staf medis China yang berbaris secara keliru dikaitkan dengan mogok dokter Korea Selatan