Kodak Mengatakan Mungkin Harus Gulung Tikar

Perusahaan fotografi ikonik, Kodak, bisa bangkrut dalam waktu satu tahun. Perusahaan Amerika berusia 133 tahun itu memperingatkan investor pada Senin dalam berkas regulasi bahwa ada "keraguan besar" mereka bisa tetap beroperasi kecuali melunasi utang atau menegosiasikan ulang syaratnya.

Dalam berkas tersebut, Kodak menyebut punya "utang yang jatuh tempo dalam 12 bulan dan tidak memiliki pendanaan tetap atau likuiditas mencukupi untuk memenuhi kewajiban tersebut jika harus dibayar sesuai persyaratan saat ini." Perusahaan menambahkan bahwa kondisi ini "menimbulkan keraguan besar soal kemampuan Kodak untuk terus berjalan."

Meski Kodak memperkenalkan kamera digital pertama dunia pada 1973, mereka gagal beradaptasi dengan perubahan zaman. Sekarang, semua orang membawa kamera di saku mereka 24/7, membuat kamera mandiri dan film fotografi kurang relevan bagi kebanyakan orang.

"Di kuartal kedua, Kodak terus memajukan rencana jangka panjang kami meski menghadapi tantangan lingkungan bisnis yang tidak pasti," kata CEO Kodak Jim Continenza dalam laporan pendapatan kuartalan Senin.

Pada kuartal terakhir, Kodak mencatat kerugian bersih $26 juta. Sejak akhir tahun lalu, perusahaan telah menghabiskan $46 juta dalam kas, menyisakan hanya $155 juta. Sementara itu, Kodak menanggung utang sekitar $500 juta.

Kodak tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Gizmodo. Namun, juru bicara perusahaan memberi tahu CNN bahwa mereka "yakin bisa melunasi sebagian besar pinjaman sebelum jatuh tempo, serta mengubah, memperpanjang, atau merestrukturisasi sisa utang dan/atau kewajiban saham preferen."

Tahun lalu, Kodak mengatakan akan mengakhiri program pensiun untuk mengurangi utang.

"Penghentian Rencana Pendapatan Pensiun Kodak AS dan pengembalian dana berlebih untuk melunasi utang berjalan sesuai rencana," kata CFO Kodak David Bullwinkle dalam laporan pendapatan.

MEMBACA  "Mark Cuban Sebut Konsumen Mungkin Lihat Harga Lebih Rendah Akibat Ketidakpastian Tarif, Saat Perusahaan Hadapi Dampak Penimbunan Barang" (Note: The text is visually enhanced with proper capitalization and spacing for better readability.)

Ini bukan kali pertama perusahaan menghadapi kesulitan finansial. Mereka pernah bangkrut pada 2012. Sejak itu, Kodak merambah industri lain yang diyakini punya potensi pertumbuhan, seperti layanan pencetakan komersial dan manufaktur bahan kimia canggih.

Pada 2018, Kodak bahkan ikut tren blockchain dan kripto, mengumumkan rencana meluncurkan token digital bernama KodakCoins. Token ini ditujukan untuk mendukung KodakOne, platform manajemen hak berbasis blockchain guna membantu fotografer mendaftarkan dan melisensikan karya baru maupun lama lewat buku besar digital yang aman.

Tapi proyek ini tak pernah terealisasi, dan Kodak akhirnya membatalkannya.

Sekarang, perusahaan fokus ke bidang farmasi dengan membuka fasilitas produksi di Rochester, NY, untuk membuat bahan baku utama obat-obatan.