Kementerian menyoroti pentingnya kerjasama untuk menghilangkan TB

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Kesehatan menyoroti bahwa keterlibatan dan partisipasi masyarakat memainkan peran penting dalam kampanye eliminasi tuberkulosis (TB) untuk mencegah masalah multi-aspek karena penyakit tersebut tidak hanya memengaruhi kesehatan, tetapi juga bidang lain dalam kehidupan.

“Partisipasi masyarakat mengenai TB (penanganan) belum maksimal; beberapa masih berpikir bahwa TB hanya masalah sektor kesehatan,” ungkap direktur pencegahan dan pengendalian penyakit menular di kementerian, Imran Pambudi dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh kementeriannya di sini pada Sabtu.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa TB tidak hanya memengaruhi aspek kesehatan, tetapi juga aspek psikologis, sosial, dan ekonomi.

Pambudi mencatat bahwa membangun kolaborasi multi-sektoral, yang masih kurang, merupakan salah satu tantangan yang dihadapi dalam pencegahan TB. Implementasi gaya hidup sehat juga masih kurang, tambahnya.

Ia juga mencatat bahwa tantangan lain adalah stigma seputar TB. Oleh karena itu, edukasi dan kesadaran masyarakat tentang TB perlu ditingkatkan.

“TB adalah penyakit kronis yang dapat ditularkan dengan mudah melalui udara yang terkontaminasi oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. TB dapat ditemukan pada semua kelompok dan semua kelompok usia,” katanya.

Beliau mengutip Laporan TB Global 2023, yang menunjukkan bahwa beban perkiraan kasus TB baru di Indonesia meningkat dari 969 ribu menjadi 1.060 ribu kasus, atau 385 per 100 ribu penduduk (10 persen), dengan tingkat kematian mencapai 134 ribu, atau 49 per 100 ribu penduduk.

Beliau mencatat bahwa untuk mencegah penyebaran TB, pemerintah sedang mengintensifkan beberapa langkah, yaitu memberikan imunisasi BCG dan Terapi Pencegahan TB (TPT) kepada orang yang tinggal dengan pasien TB, orang yang tinggal dengan HIV (ODHA), dan kelompok berisiko lainnya.

“Pemerintah Indonesia mulai terlibat dalam upaya pengembangan vaksin TB. Saat ini, ada tiga jenis vaksin yang sedang dikembangkan,” katanya.

MEMBACA  Russia Menolak Berdamai dengan Ukraina, Berikut 3 Alasannya

Upaya lainnya adalah menerapkan langkah Pencegahan dan Pengendalian Infeksi TB bagi petugas kesehatan dan kader serta menyebarkan informasi tentang pencegahan dan gejala TB, tambahnya.

Pambudi menegaskan bahwa upaya-upaya tersebut membutuhkan dukungan dan kolaborasi dari semua pihak, bukan hanya dari sektor kesehatan, tetapi juga kementerian, lembaga, pemerintah daerah, organisasi non-pemerintah, organisasi masyarakat, organisasi penyintas TB, dan pemangku kepentingan lainnya.

Berita terkait: Pendidikan penting untuk menghapus stigma tuberkulosis: kementerian

Berita terkait: Sejuta orang Indonesia masih terinfeksi penyakit tropis terabaikan

Penerjemah: Mecca Yumna, Raka Adji
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Hak cipta © ANTARA 2024