13 Cara Berinvestasi Tanpa Melibatkan Pasar Saham

Versi Bahasa Indonesia (Tingkat B1 dengan Beberapa Kesalahan):

Kalau orang mikirin investasi, biasanya mereka mulai dari lihat pasar saham. Tapi sebenernya ada banyak cara lain buat investasi uang tabungan selain saham, reksadana, atau ETF. Malah, diversifikasi portofolio dengan investasi yang nggak terkait sama kinerja pasar saham — atau malah berkorelasi negatif — biasanya pilihan yang bijak.

Trending Sekarang: Aku Nanya ChatGPT Cara Kaya dari Bitcoin — Ini Jawabannya

Selanjutnya: Aku Pensiunan Boomer: 6 Tagihan yang Aku Hapus Tahun Ini karena Cuma Buang Uang

Entah kamu takut sama Wall Street atau cuma mau diversifikasi, baca terus buat tau opsi investasi alternatif yang bisa bikin uangmu bekerja tanpa beli saham. Ingat, pilihan ini ada yang aman banget sampe yang sangat berisiko, jadi riset dulu sebelum investasi.

Investor yang pengen investasi properti tapi nggak punya uang tunai atau waktu buat riset bisa pertimbangin REIT (Real Estate Investment Trust). REIT investasi di berbagai properti kayak rumah, gedung kantor, hotel, gudang, lalu bagi hasil sewa ke pemegang saham. Jadi, kamu bisa punya properti dalam portofolio meski nggak punya jutaan dolar atau waktu buat beli sendiri.

Pertimbangin Ini: Warren Buffett Beli Saham Perusahaan Teknologi Senilai $73 Juta — Ini Alasannya

Kamu bisa investasi di pinjaman orang lain lewat layanan P2P lending kayak Prosper atau Lending Club. Kamu bisa kontribusi kecil (mulai $25) buat danai pinjaman, terus dibayar kembali plus bunga. Risikonya, kamu bisa kehilangan uang kalo peminjam gagal bayar. Tapi dengan investasi di banyak pinjaman kecil, risikonya lebih terkendali.

Obligasi pemerintah tawarin bunga stabil dengan risiko rendah banget karena dijamin pemerintah. Kamu bisa beli obligasi seri EE (bunga tetap) atau seri I (bunga ikut inflasi).

MEMBACA  Pasar Saham Hari Ini: Futures Dow Melonjak, Sikap Trump Lunak dalam Perang Dagang

Investasi emas bisa lewat batangan, koin, perusahaan tambang, atau reksadana emas. Pastiin punya tempat aman buat nyimpen emas fisik. Harga emas bisa naik-turun, jadi teliti perusahaan sebelum beli.

Deposito berjangka (CD) tawarin bunga tetap dengan jangka waktu tertentu dan dijamin FDIC. Kalo tarik uang sebelum jatuh tempo, biasanya kena denda. Bunganya mungkin nggak setinggi saham, tapi nilainya nggak bakal turun.

Obligasi perusahaan bayar bunga selama periode tertentu, lalu lunasin nilai pokok saat jatuh tempo. Bunga tergantung risiko gagal bayar. Nggak kayak saham, obligasi nggak kasih kepemilikan perusahaan, tapi return-nya lebih pasti.

Kontrak komoditas (kayak jagung, tembaga) nilainya berubah tergantung supply-demand. Bisa untung besar atau rugi besar. Ini pasar rumit, jadi hati-hati banget.

Beli rumah liburan sekaligus properti sewa bisa jadi investasi seru. Tapi properti nggak likuid, jadi kalo butuh uang cepat, mungkin susah dijual.

Kripto seperti Bitcoin sangat volatil. Harga bisa naik-turun drastis, cocok buat yang suka tantangan atau merasa ngerti pasar.

Obligasi pemerintah daerah bisa bebas pajak federal (kadang juga lokal), jadi return setelah pajak bisa lebih tinggi dari obligasi perusahaan.

Private equity dan venture capital biasanya cuma buat investor berpenghasilan tinggi. Venture capital fokus ke startup, sementara private equity ke perusahaan swasta.

Anuitas itu kontrak dengan perusahaan asuransi dimana kamu bayar sekian uang sekarang buat dapet pembayaran rutin nanti. Bisa fixed, variable, atau indexed. Fee-nya sering tinggi, dan broker mungkin cari untung sendiri, jadi teliti sebelum beli.

Artikel ini berasal dari GOBankingRates.com: 13 Cara Investasi Tanpa Lewat Pasar Saham