Tim BPBD Probolinggo melakukan evakuasi puluhan warga dengan menggunakan perahu karet di Kecamatan Dringu pada Sabtu (9/3) malam. ANTARA/HO-Pusdalops BPBD Probolinggo
jatim.jpnn.com, PROBOLINGGO – Puluhan warga di dua desa Kecamatan Dringu dievakuasi karena rumah mereka terendam banjir dengan ketinggian sekitar satu meter lebih pada Sabtu (9/3) malam. Kepala BPBD Kabupaten Probolinggo, Oemar Sjarief, menyatakan bahwa banjir tersebut disebabkan oleh hujan yang mengguyur wilayah setempat selama beberapa jam dan menyebabkan Sungai Kedungdalem meluap, kemudian membanjiri rumah warga.
“Tim gabungan mengevakuasi warga ke tempat yang lebih aman, yakni di Kantor Kecamatan Dringu dan puskesmas setempat bagi warga yang mengeluhkan sakit,” kata Oemar. Dia menyebut bahwa puluhan warga, terutama lansia, anak-anak, dan ibu-ibu, dievakuasi terlebih dahulu ke tempat yang lebih aman. Namun, ada juga warga yang sudah mengungsi ke rumah sanak saudaranya yang aman dari terjangan banjir.
“Di Kantor Kecamatan Dringu tercatat ada sekitar 20 orang yang mengungsi dan ada juga yang dievakuasi ke puskesmas bagi warga yang mengalami sakit,” katanya. Oemar menjelaskan bahwa banjir di Kecamatan Dringu sudah terjadi sejak Jumat (8/3) malam, namun genangan banjir hanya berada di jalanan dan tidak sampai masuk ke rumah. Air mulai surut perlahan-lahan.
“Sejak Sabtu siang hingga sore turun hujan dengan intensitas tinggi sehingga dua desa di Kecamatan Dringu itu kembali diterjang banjir dan air sudah masuk ke permukiman warga, bahkan dengan ketinggian sekitar satu meter,” jelasnya. Pihaknya juga menerima laporan bahwa banjir tidak hanya terjadi di Desa Dringu dan Kedungdalem, tetapi juga meluas ke Desa Kalirejo dan Tegalrejo di Kecamatan Dringu, bahkan melanda Kecamatan Leces dan Tongas.
BPBD Probolinggo mengungsikan puluhan warga di dua desa yang terendam banjir akibat luapan Sungai Kedungdalem.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News