Ekspor Tembaga Indonesia ke AS Bebas Bea Masuk

Jakarta (ANTARA) – Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani memastikan bahwa tembaga Indonesia akan dikenakan tarif impor 0 persen di Amerika Serikat, sementara negosiasi terus dilakukan untuk memperluas pembebasan ini ke komoditas lain.

"Untuk tembaga, kita dapat tarif 0 persen," kata Roeslani dalam Dialog Eksekutif Indonesia-Jepang 2025 pada Rabu.

Menurutnya, Indonesia masih bernegosiasi dengan Perwakilan Perdagangan AS (USTR) untuk menurunkan tarif impor komoditas lain, seperti nikel dan minyak sawit. Dia optimis hasilnya akan menguntungkan Indonesia.

"Kami sedang negosiasi (penurunan tarif) untuk komoditas lain. Sejauh ini, tembaga sudah dapat (tarif nol), dan komoditas seperti nikel kemungkinan akan disetujui, meski tidak 0 persen, tapi setidaknya lebih rendah dari tarif saat ini yang 19 persen," jelasnya.

Roeslani menambahkan, Indonesia juga ingin bebas tarif untuk komoditas lain yang tidak diproduksi di AS.

Sebelumnya, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan Indonesia sedang upayakan penurunan tarif untuk komoditas seperti minyak sawit mentah, karet, kayu shorea, dan turunan tembaga.

Dalam kesepakatan dagang terbaru Indonesia-AS pada Juli, pemerintah AS setuju turunkan tarif dari 32 persen (yang ditetapkan Presiden Donald Trump April lalu) menjadi 19 persen.

Sebagai gantinya, Indonesia berkomitmen beli produk energi AS senilai US$15 miliar dan produk pertanian AS senilai US$4,5 miliar, menurut presiden AS pada 16 Juli.

Trump juga menyebut Indonesia berencana beli 50 pesawat Boeing, kebanyakan Boeing 777, tapi tidak dijelaskan pihak mana yang akan membelinya.

Berita terkait: Minister confident Indonesia’s exports to US remain solid
Berita terkait: Ministry asks apparel industry to boost exports to US

Penerjemah: Aji Cakti, Nabil Ihsan
Editor: Primayanti
Hak Cipta © ANTARA 2025

MEMBACA  Keanggotaan BRICS untuk meningkatkan pengaruh Indonesia: MPR