Para pengunjuk rasa berbaris melewati markas besar militer Kirya di Tel Aviv, menyerukan penghentian rencana ekspansi IDF di Gaza yang menurut mereka membahayakan nyawa para sandera.
Ratusan demonstran, termasuk keluarga sandera yang masih ditahan di Gaza, berkumpul di Tel Aviv pada Rabu malam untuk memprotes rencana Israel memperluas perang dan menguasai Gaza sepenuhnya, seperti dilaporkan N12.
Mereka berjalan melintasi kota dan melewati gerbang kompleks militer Kirya. Mereka mendesak dihentikannya operasi IDF di Gaza, yang dikhawatirkan akan memperparah kondisi sandera yang masih berada di tangan Hamas.
Dalam aksi tersebut, terjadi bentrokan dengan polisi Israel yang memaksa mengeluarkan Michel Illouz, ayah dari sandera Guy Illouz.
Menurut N12, mantan sandera Yocheved Lifshitz dan Ohad Ben-Ami turut bergabung serta menyerukan dilanjutkannya negosiasi untuk kesepakatan pembebasan sandera.
"Pendudukan Gaza bisa mengakibatkan hilangnya nyawa orang-orang tercinta kami," ungkap mereka.
Pada 6 Agustus 2025, ratusan demonstran berkumpul di Tel Aviv menentang rencana Israel menduduki Gaza sepenuhnya. (Sumber: AVSHALOM SASSONI)
Danny Miran, ayah sandera Omri Miran, berpidato, "Saya memohon kepada anggota kabinet—keputusan menduduki Gaza berarti menghukum mati anak saya."
Ella Ben Ami, yang orang tuanya pernah diculik dan dibebaskan dalam kesepakatan sebelumnya, menyatakan, "Besok, para menteri akan memutuskan nasib sandera yang masih bertahan. Kami melihat Evyatar dan Rom—mereka tak punya waktu lagi. Jika keputusan kabinet besok mengorbankan nyawa mereka, kami akan menjadi gila," ujarnya, merujuk pada video yang dibagikan Hamas dan PIJ tentang kondisi kedua sandera yang kurus kering.
Netanyahu Dukung Pendudukan Penuh Gaza
Pada Senin, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memutuskan untuk mendukung pendudukan total Gaza, termasuk operasi di daerah tempat sandera ditahan, seperti dikonfirmasi sumber di Kantor Perdana Menteri kepada The Jerusalem Post.
Rencana pemerintah untuk Gaza, yang didukung Netanyahu, akan diajukan ke kabinet keamanan pada Kamis dan diperkirakan mencakup perluasan pendudukan di wilayah tersebut, menurut sumber pada Rabu.
Kepala Staf IDF Letjen Eyal Zamir diperkirakan tetap menjabat meski menentang rencana ini. "Operasi ini keliru dan akan membahayakan sandera," kata Zamir dalam rapat pada Selasa.