Jakarta (ANTARA) – Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) mengevakuasi puluhan penumpang dan menemukan jenazah dua warga negara Tiongkok yang tewas dalam kecelakaan kapal cepat di perairan Sanur, Bali.
Edy Prakoso, Direktur Operasi dan Pelatihan Basarnas, mengonfirmasi pada Rabu bahwa ada 80 orang di kapal saat kejadian, terdiri dari 73 warga lokal, dua WNA Tiongkok, dan lima awak kapal.
"Data terakhir menunjukkan 77 orang dinyatakan selamat, dua meninggal, dan satu masih hilang hingga hari ini," katanya.
Jenazah korban diidentifikasi sebagai Shi Guo Hong (20) dan Hanqing Yu (37), keduanya pria WNA Tiongkok. Satu penumpang, Kadek Adi (23), masih belum ditemukan.
Basarnas melaporkan 15 korban selamat sedang dirawat di RS Bali Mandara, Denpasar Timur, karena luka-luka dan trauma.
Prakoso menjelaskan, insiden terjadi saat kapal cepat Dolphin II berlayar dari Pelabuhan Nusa Penida menuju Pelabuhan Sanur. Kapal dilaporkan tenggelam dan kandas di mulut pelabuhan Sanur pada Selasa sore, diduga akibat diterjang ombak besar.
Setelah menerima laporan, kantor Basarnas Denpasar mengerahkan delapan personel dengan peralatan lengkap, termasuk drone termal. Tim pencarian dibentuk di darat dan laut, menggunakan perahu karet (RIB) bersama personel SAR lain.
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyampaikan belasungkawa dan meminta respons cepat.
"Atas nama pemerintah, kami meminta maaf dan akan menangani serta mengevaluasi kejadian ini dengan cepat," ujarnya dalam pernyataan Rabu.
"Peringatan navigasi juga telah dikeluarkan untuk mencegah kecelakaan laut di masa depan dan memastikan keselamatan transportasi laut," tambahnya.
Berita terkait:
Dua WNA Tiongkok tewas dalam kecelakaan kapal cepat di Bali
Ombak setinggi empat meter sebabkan kapal cepat Mentawai terbalik: Kemenhub
Penerjemah: M. Riezko Bima, Resinta Sulistiyandari
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2025