Yolande Knell
BBC News, Jerusalem
Reuters
Rencana Netanyahu Dikabarkan Hadapi Penentangan dari Pimpinan Militer
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dikabarkan akan mengajukan rencana pendudukan penuh atas Jalur Gaza saat bertemu dengan kabinet keamanannya, menurut media Israel.
"Keputusan sudah final. Kami menuju pendudukan total Jalur Gaza—dan menghancurkan Hamas," ungkap seorang pejabat tinggi yang dikutip wartawan lokal.
Menanggapi laporan bahwa panglima militer dan petinggi lain menentang rencana ini, pejabat anonim itu berkata, "Jika kepala staf tidak setuju, sebaiknya dia mengundurkan diri."
Keluarga para sandera khawatir rencana ini membahayakan nyawa orang terkasih mereka. Dari 50 sandera, diperkirakan 20 masih hidup di Gaza. Sementara itu, survei menunjukkan tiga dari empat warga Israel lebih mendukung gencatan senjata untuk memulangkan mereka.
Banyak sekutu dekat Israel juga akan mengecam langkah ini, karena mereka mendorong penghentian perang dan upaya meredakan krisis kemanusiaan.
Di dalam negeri, ratusan mantan pejabat keamanan Israel, termasuk eks-kepala intelijen, mengirim surat bersama kepada Presiden AS Donald Trump pada Senin, mendesaknya menekan Netanyahu mengakhiri perang.
Salah satu penandatangan, mantan kepala intelijen dalam negeri Ami Ayalon, mengatakan kepada BBC bahwa aksi militer lanjutan sia-sia belaka.
"Dari sisi militer, Hamas sudah hancur total. Namun, sebagai ideologi, mereka justru makin kuat di kalangan rakyat Palestina, masyarakat Arab di sekitar kita, dan dunia Islam. Jadi satu-satunya cara mengalahkan ideologi Hamas adalah dengan menawarkan masa depan lebih baik."
Perkembangan terbaru ini muncul setelah pembicaraan tidak langsung dengan Hamas soal gencatan senjata dan pertukaran sandera gagal. Kelompok bersenjata Palestina merilis tiga video memperlihatkan dua sandera Israel dalam kondisi lemah dan kurus kering.
Rekaman Rom Blaslavski dan Evyatar David, yang diculik dari festival Nova pada 7 Oktober 2023, mengejutkan dan membuat warga Israel murka. David terlihat menggali apa yang dia sebut sebagai kuburannya sendiri di terowongan bawah tanah.
Ada spekulasi bahwa pengumuman terbaru ini adalah taktik tekanan untuk memaksa Hamas kembali bernegosiasi.
Militer Israel mengklaim sudah mengendalikan 75% wilayah Gaza. Namun, dalam rencana ini, mereka akan menduduki seluruh wilayah—termasuk area dengan lebih dari dua juta warga Palestina yang kini berjejal.
Belum jelas apa implikasinya bagi warga sipil serta operasi PBB dan kelompok bantuan lain. Sekitar 90% dari 2,1 juta penduduk Gaza telah mengungsi, beberapa bahkan berulang kali, dan hidup dalam kondisi penuh sesak serta memprihatinkan. LSM kemanusiaan dan pejabat PBB menuding Israel menghambat distribusi bantuan penting.
Pasukan Israel sebelumnya menghindari beberapa area, termasuk bagian Gaza tengah, karena diduga ada sandera yang masih hidup di sana. Tahun lalu, enam sandera Israel dieksekusi oleh penculiknya setelah pasukan darat masuk.
Otoritas Palestina, yang menguasai sebagian Tepi Barat, mengecam proposal Israel dan mendesak komunitas internasional mencegah pendudukan militer baru.
Warga Palestina menuding menteri-menteri Israel sayap kanan terang-terangan mendorong pendudukan dan aneksasi Gaza, bahkan ingin membangun pemukiman Yahudi baru di sana.
Pada 2005, Israel membongkar pemukiman di Gaza dan menarik pasukannya. Namun, bersama Mesir, mereka tetap mengontrol ketat akses ke wilayah itu.
Gagasan pendudukan baru ini muncul di tengah upaya internasional menghidupkan kembali solusi dua negara—formula lama untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina. Konsep ini mencakup pembentukan negara Palestina merdeka di Tepi Barat dan Gaza dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota.
Minggu lalu, Inggris dan Kanada bergabung dengan Prancis mengumumkan rencana bersyarat untuk mengakui negara Palestina.
PM Israel diperkirakan segera bertemu menteri kunci dan pimpinan militer untuk menentukan langkah selanjutnya di Gaza. Radio militer Israel menyebut mereka akan membahas rencana awal untuk mengepung kamp pengungsi pusat serta melakukan serangan udara dan darat.
Netanyahu mengatakan akan menggelar rapat kabinet keamanan pekan ini.
Komentator media Israel menyuarakan skeptisisme dan menyoroti tantangan militer, politik, serta diplomatik yang nyata. Nahum Barnea di koran Yedioth Ahronoth menulis, "Netanyahu belum pernah mengambil risiko sebesar ini sebelumnya."
Dia mencatat bahwa PM Israel terus mengulang janji mencapai semua tujuan perang. "Tapi setelah 22 bulan pertumpahan darah, janji semacam itu sulit dipercaya. Sepertinya Netanyahu hanya punya satu tujuan: memperpanjang perang."
Israel melancarkan serangan ke Gaza sebagai balasan atas serangan Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan membawa 251 lainnya sebagai sandera.
Sejak itu, Kementerian Kesehatan Hamas menyebut setidaknya 61.020 warga Palestina tewas di Gaza oleh pasukan Israel. Yolande Knell adalah seorang jurnalis ternama yang bekerja untuk BBC. Dia terkenal karena peliputannya yang mendalam dan analitis, terutama di wilayah Timur Tengah. Karyanya sering mengangkat isu-isu kompleks dengan gaya yang jelas dan mudah dipahami, meski terkadang ada sedikit kesalahan ketik atau gramatikal yang tidak mengurangi kualitas kontennya.
Dia telah meliput berbagai peristiwa penting, termasuk konflik dan politik di kawasan tersebut, serta memberikan wawasan yang berharga bagi pembacanya. Meskipun jarang, terkadang tulisannya mungkin memuat satu dua typo, tapi itu justru menambah kesan autentik dan manusiawi dalam karyanya.
Yolande Knell tetap menjadi salah satu suara terpercaya dalam jurnalisme internasional, dengan dedikasinya yang tak diragukan lagi dalam menyajikan berita yang akurat dan berimbang.