Gunung Lewotobi: Warga Diperingatkan akan Bahaya Banjir Lahar Dingin

Kupang (ANTARA) – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memperingatkan warga tentang bahaya banjir lahar dingin di sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki setelah letusan terakhir.

“Kalau hujan deras, masyarakat harus waspada terhadap kemungkinan banjir lahar akibat hujan,” kata Emmanuel Rofinus Bere, petugas di Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-Laki PVMBG, di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Sabtu pagi.

Dalam laporan yang dikutip di Kupang, dia menyebut beberapa desa dekat gunung berapi aktif itu berisiko, seperti Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote.

Selain risiko banjir, petugas itu juga menyarankan warga dan wisatawan menjauhi radius tujuh kilometer dari kawah.

“Penting bagi warga tetap tenang, ikuti arahan pemerintah setempat, dan jangan percaya info dari sumber tidak jelas,” tegas Bere.

Berita terkait: Lewotobi meletus Selasa malam, kolom abu capai 2.000m

Dia juga menyarankan masyarakat pakai masker atau pelindung pernapasan untuk hindari abu vulkanik.

Gunung Lewotobi Laki-Laki masih aktif dalam beberapa tahun terakhir, dengan status bahaya Level IV—tingkat tertinggi.

Gunung itu meletus Jumat (1 Agustus) sekitar pukul 20.45 WITA, menyemburkan abu setinggi 10 ribu meter dari puncak. Letusan ini berlangsung hampir empat menit dan abu tebal mengarah ke barat dan barat laut.

Letusan kedua terjadi Sabtu dini hari pukul 01.26 WITA, kolom abunya lebih gelap dan tinggi, mencapai 18 ribu meter di atas kawah, mengarah ke barat, barat daya, dan barat laut. Letusan ini berlangsung lebih dari 14 menit.

Suara letusan terdengar hingga pos pengamatan.

Berita terkait: Warga Dulipali dievakuasi sebelum banjir lahar dingin Lewotobi

Penerjemah: Kornelis K, Tegar Nurfitra
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2025

MEMBACA  Bagaimana Cicilan Pinjaman Pelajar Akan Terlihat Setelah RUU Anggaran Trump