Apple Umumkan Rencana Buka Akademi Manufaktur di Detroit Bulan Agustus Ini
Apple baru saja mengumumkan rencana untuk membuka akademi manufaktur di Detroit pada Agustus ini, seiring tekanan dari Presiden Donald Trump agar perusahaan ini memproduksi iPhone di AS.
Mulai 19 Agustus, Apple bakal berkolaborasi dengan Michigan State University untuk menyelenggarakan workshop gratis bagi usaha kecil dan menengah. Tujuannya membantu perusahaan AS mengadopsi artificial intelligence dan teknik manufaktur cerdas.
“Apple bekerja dengan pemasok di seluruh 50 negara bagian karena kami tahu manufaktur canggih sangat penting bagi inovasi dan kepemimpinan Amerika,” ujar COO Apple Sabih Khan dalam siaran pers. “Dengan program baru ini, kami bangga bisa membantu lebih banyak bisnis menerapkan manufaktur pintar demi membuka peluang besar bagi perusahaan mereka dan negara kita.”
Workshop tersebut akan membahas topik seperti machine learning, deep learning dalam manufaktur, otomatisasi produksi, pemanfaatan data untuk meningkatkan kualitas produk, serta penerapan teknologi digital demi efisiensi operasional.
Selain kursus tatap muka, para insinyur Apple juga telah memberikan konsultasi kepada perusahaan-perusahaan AS guna meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan kualitas dalam rantai pasok mereka. Bantuan konsultasi tersedia secara daring maupun langsung di lokasi.
Apple juga berencana menawarkan kelas virtual tahun ini, mengajarkan keterampilan seperti manajemen proyek dan optimalisasi proses manufaktur.
Perusahaan ini telah memiliki 18 akademi serupa di seluruh dunia yang fokus pada pelatihan pengembang perangkat lunak.
Apple pertama kali mengisyaratkan akademi manufakturnya pada Februari lalu, saat mengumumkan rencana investasi lebih dari $500 miliar di AS dalam empat tahun ke depan. Sebagian dana itu dialokasikan untuk fasilitas manufaktur canggih di Houston yang akan memproduksi server guna mendukung ambisi AI mereka. Investasi ini juga mencakup kerja sama dengan ribuan pemasok AS, pusat data, serta produksi Apple TV+.
Presiden Donald Trump terus mendesak Apple agar memperluas produksinya di AS, memanfaatkan tarif dan tekanan publik untuk mendorong perusahaan memindahkan produksinya ke dalam negeri.
Apple bukan satu-satunya target. Tahun ini, perusahaan seperti John Deere, Johnson & Johnson, dan General Motors juga memamerkan upaya manufaktur baru mereka di AS—langkah yang diambil alih oleh Gedung Putih sebagai keberhasilan kebijakan Trump.
Namun, ketegangan masih ada antara Trump dan Apple, karena perusahaan ini belum memenuhi keinginannya untuk memindahkan produksi iPhone ke AS. Seorang analis memperkirakan iPhone buatan AS bisa mencapai harga $3.500.
Pada April, muncul laporan bahwa Apple memindahkan sebagian produksi iPhone ke India akibat kekhawatiran atas tarif barang dari China.
Se