Minum Obat Nyeri saat Menstruasi? Dokter Mengungkap Dampak Negatifnya

Jumat, 8 Maret 2024 – 19:37 WIB

JAKARTA – Endometriosis merupakan pertumbuhan abnormal lapisan dinding dalam rahim (endometrium). Pertumbuhan yang normal hanya terjadi di dalam rahim. Namun, pada kasus endometriosis, lapisan tersebut dapat tumbuh hingga ke saluran indung telur, kantung kemih, dan rongga perut.

Wanita yang mengidap endometriosis umumnya mengalami nyeri menstruasi yang parah, yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, hubungan dengan pasangan, dan menurunkan kualitas hidup.

Dr. dr. Kanadi Sumapraja, Sp.OG, Subsp. FER, seorang spesialis kebidanan dan kandungan, menyebutkan bahwa konsumsi obat pereda nyeri secara terus-menerus dapat memiliki dampak negatif bagi tubuh. Ia menegaskan bahwa dalam mengatasi endometriosis, terapi hormonal menjadi pilihan yang lebih efektif daripada terapi non hormonal.

Menurut Kanadi, terapi hormonal diperlukan untuk mengendalikan pertumbuhan endometriosis, sedangkan terapi non hormonal seperti obat pereda nyeri hanya bersifat temporer dan tidak mengobati masalah utama. Oleh karena itu, penting untuk memahami bahwa terapi hormonal memiliki peran yang lebih penting dalam penanganan endometriosis.

Halaman Selanjutnya

MEMBACA  Akankah Bud Light pulih: Pendapatan minuman beralkohol, perilaku minum Generasi Z