Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Indonesia dan Inggris pada Senin meluncurkan Laporan Dialog Kebijakan Kecerdasan Buatan (AI) sebagai bagian dari kerjasama untuk mempelajari adopsi AI dan mengembangkan kebijakan terkait.
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Nezar Patria menjelaskan bahwa laporan ini merupakan hasil dari nota kesepahaman bilateral tentang transformasi digital yang ditandatangani kedua negara.
“Kominfo berkomitmen menggunakan hasil dialog ini sebagai dasar untuk merumuskan rekomendasi kebijakan AI yang konkret dan progresif, sesuai dengan kepentingan nasional,” ujarnya di kantornya di Jakarta, Senin.
Dia menambahkan bahwa laporan ini merangkum poin-poin penting yang dibahas dalam sesi intensif dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pelaku industri, akademisi, pejabat pemerintah, dan perwakilan masyarakat.
Menurut Patria, laporan dialog ini menjadi referensi untuk mengidentifikasi kebutuhan dasar, tantangan, dan dampak penggunaan AI di enam bidang utama: layanan digital, infrastruktur digital, manajemen data, talenta digital, ekosistem digital, serta etika dan inklusivitas.
Wamen juga menekankan bahwa dialog ini fokus pada penguatan peran pemerintah dalam menghubungkan pemangku kepentingan dan memimpin pengembangan serta pemanfaatan AI di Indonesia.
Inisiatif ini mendukung penyusunan Peta Jalan Nasional AI dan peraturan presiden yang mengatur penggunaan teknologi mutakhir ini.
Rancangan awal peraturan tersebut diperkirakan selesai akhir bulan ini dan akan dibuka untuk konsultasi publik pada Agustus sebelum ditinjau oleh Kemenkumham dan Setneg pada September.
Selain itu, Kominfo sedang menyusun instrumen hukum serupa untuk memastikan penggunaan dan inovasi AI yang aman.
Berita terkait: Indonesia minta dukungan China untuk pengembangan AI
Berita terkait: Indonesia berkomitmen pimpin dialog AI dengan negara-negara Global South
Penerjemah: Farhan A, Tegar Nurfitra
Editor: Arie Novarina
Hak Cipta © ANTARA 2025