Eksekutif Baru OpenAI Punya Rencana Besar untuk Menjadikan AI untuk Semua Orang

Fidji Simo Paham Teknologi Bisa Memperbaiki Hidup atau Memperburuk Ketimpangan

Sebagai CEO Aplikasi OpenAI yang baru, dia jelas ingin AI mengambil jalur yang positif. "Setiap perubahan teknologi besar bisa memperluas akses ke kekuasaan," ujarnya dalam memo peran barunya pada 21 Juli. "Kekuatan untuk mengambil keputusan lebih baik, membentuk dunia, dan mengendalikan nasib dengan cara baru. Tapi juga bisa memusatkan kekayaan dan kuasa di tangan segelintir orang—yang biasanya sudah punya uang, kredensial, dan koneksi."

Dia melanjutkan, "Makanya, kita harus sengaja membangun dan membagikan teknologi ini agar memberi lebih banyak peluang dan kesejahteraan bagi banyak orang."

Simo bergabung OpenAI setelah memimpin Instacart, di mana dia mengubah belanjaan daring dari kemewahan jadi kebiasaan umum. Rekam jejaknya menunjukkan kemampuannya membuat alat mudah diakses—kini ingin diterapkan ke AI.

Mendemokratisasi Pengetahuan, Kesehatan, dan Peluang

Menurutnya, AI adalah tutor pribadi, pendukung kesehatan, mitra kreatif, dan penyeimbang ekonomi. Dia ingin AI meratakan lapangan bagi yang tak mampu dapat bantuan ahli. "Begitu AI tutor personal tersedia untuk semua, kesenjangan antara yang punya sumber daya belajar dan yang tertinggal akan hilang," katanya.

Pengalamannya dengan penyakit kronis membuatnya sadar betapa rumitnya sistem kesehatan. AI bisa menerjemahkan istilah medis, memberi opsi perawatan, dan membantu pasien lebih mandiri. Di bidang ekonomi, AI bisa bantu orang memulai bisnis atau mengatur keuangan tanpa butuh modal besar atau kredensial khusus.

Taruhannya Besar

Ini soal siapa yang mengontrol masa depan pengetahuan dan peluang. Jika visi Simo berhasil, AI bisa jadi penyeimbang, memungkinkan siapa saja membangun bisnis, meningkatkan literasi kesehatan, atau akses bimbingan kelas dunia. Tapi jika gagal atau akses tetap berbayar, ketimpangan akan makin dalam—alat canggih hanya di tangan orang kaya sementara yang lain tertinggal.

MEMBACA  Piper Sandler Tegaskan Rating Overweight & Target Harga $115 untuk Saham Boston Scientific (BSX)

Kritikus memperingatkan bahwa janji demokratisasi sering berujung pada langganan premium dan kontrol korporat. Ada juga yang khawatir AI justru menghilangkan pekerjaan lebih cepat dari yang tercipta, melebarkan kesenjangan ekonomi.

Simo menghadapi tantangan etika terbesar di dunia teknologi: membuat AI memberdayakan banyak orang, bukan segelintir. Jika sukses, OpenAI bisa jadi penyeimbang abad ke-21. Jika gagal, AI mungkin akan dikenang sebagai pencetus "Zaman Keemasan Baru" di mana orang kaya tak cuma makin kaya, tapi juga makin pintar, cepat, dan tak tersentuh.