Turki Akan Terima Pesawat Eurofighter Setelah Kesepakatan dengan Jerman dan Inggris

Pemerintah Jerman telah membuka jalan untuk ekspor jet Eurofighter Typhoon ke Turki, menghilangkan hambatan utama dalam kesepakatan senjata besar yang melibatkan Inggris Raya.

Juru bicara pemerintah Jerman, Stefan Kornelius, mengkonfirmasi di Berlin pada Rabu bahwa Kementerian Pertahanan telah mengirim otorisasi tertulis ke Ankara. Pemerintah Turki sekarang harus memutuskan apakah akan melanjutkan pesanan, katanya.

Langkah ini menyusul pengumuman sebelumnya pada hari Rabu oleh Inggris dan Turki, yang menandatangani surat kesepahaman untuk memajukan potensi kesepakatan penjualan 40 Eurofighter.

Jet tersebut dirakit di Inggris sebagai bagian dari konsorsium multinasional yang melibatkan Jerman, Italia, dan Spanyol, artinya keempat negara harus menyetujui setiap kesepakatan ekspor.

Kementerian Pertahanan Inggris menyebut kesepakatan ini sebagai “langkah signifikan ke depan,” yang akan memperkuat kemampuan deterensi NATO dan mendukung ribuan pekerjaan di sektor pertahanan.

Menteri Pertahanan Inggris, John Healey, menggambarkan kesepakatan bernilai miliaran pound ini sebagai “tonggak besar.”

Turki berupaya modernisasi pertahanan udara

Turki, yang dikeluarkan dari program jet tempur F-35 pimpinan AS pada 2019 setelah memperoleh sistem pertahanan rudal S-400 Rusia, berusaha mendiversifikasi pengadaan pertahanannya.

Pejabat AS saat itu berargumen bahwa S-400 bisa membahayakan data stealth F-35 yang sensitif dan menimbulkan risiko keamanan.

Kementrian Pertahanan Turki mengatakan kepada dpa pada Rabu bahwa rencana pembelian Eurofighter tidak terkait dengan sengketa F-35, tapi bagian dari strategi lebih luas untuk modernisasi angkatan udaranya.

Analis mencatat bahwa Ankara perlu berinvestasi dalam infrastruktur dan pelatihan baru sebelum jet-jet tersebut bisa dikirim dan dioperasikan.

Perubahan kebijakan ekspor di Berlin

Keterlibatan Jerman dalam konsorsium Eurofighter sebelumnya menghambat kesepakatan, karena Berlin belum menyetujui lisensi ekspor yang diperlukan.

MEMBACA  Definisi kesuksesan finansial generasi Z mencakup bergabung dengan 1% teratas

Pengiriman senjata ke mitra NATO Turki lama menjadi isu politis sensitif di Jerman, karena kekhawatiran atas catatan HAM Ankara dan intervensi luar negerinya. Setelah operasi militer Turki di Suriah pada 2016, Berlin sangat mengurangi ekspor senjata.

Tapi di bawah koalisi konservatif pimpinan Kanselir Friedrich Merz yang berkuasa awal Mei, persetujuan ekspor meningkat lagi.

Namun bahkan sebelum itu, pada September 2024, Kementrian Ekonomi yang saat itu dipimpin menteri Partai Hijau Robert Habeck, mengumumkan kelanjutan pengiriman senjata ke Turki, termasuk torpedo, rudal kendali, dan komponen kapal selam.