Indonesia Tidak Berencana Membatasi Panggilan WhatsApp dan VoIP, Kata Menteri

Jakarta (ANTARA) – Menteri Komunikasi dan Digital Indonesia Meutya Hafid mengatakan pada Sabtu bahwa pemerintah tidak berencana membatasi layanan panggilan suara dan video berbasis internet, atau voice over IP (VoIP), termasuk WhatsApp Call.

“Pemerintah tidak merencanakan atau mempertimbangkan pembatasan WhatsApp Call. Informasi yang beredar di masyarakat tidak benar dan menyesatkan,” kata Hafid dalam pernyataan untuk menanggapi kekhawatiran publik.

VoIP (Voice over Internet Protocol) adalah layanan digital yang memungkinkan panggilan suara dilakukan melalui internet, bukan menggunakan saluran telepon tradisional.

VoIP digunakan secara global, termasuk di Indonesia, karena akses internet yang semakin mudah di banyak negara.

Beberapa layanan VoIP yang terkenal dan banyak dipakai di Indonesia antara lain Google Meets, Microsoft Teams, Zoom, LINE Call, dan WhatsApp Call.

Hafid menjelaskan bahwa kementeriannya menerima usulan dari beberapa kelompok, seperti Asosiasi Penyedia Telekomunikasi Indonesia (ATSI) dan Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel).

Menurut dia, asosiasi ini menyampaikan pendapat tentang penataan ekosistem digital, termasuk hubungan antara penyedia layanan over-the-top (OTT) dan operator jaringan.

Namun, usulan itu tidak pernah dibahas dalam forum pembuatan kebijakan. Selain itu, hal tersebut tidak pernah masuk dalam agenda resmi kementerian, ujarnya.

“Saya minta maaf jika ini menimbulkan kecemasan masyarakat. Saya telah meminta pihak terkait untuk segera melakukan klarifikasi internal dan memastikan tidak ada kebijakan pembatasan layanan digital,” tegasnya.

Mengenai program masyarakat, Kementerian Komunikasi dan Digital masih fokus pada agenda prioritas nasional, seperti memperluas akses internet di daerah tertinggal, meningkatkan literasi digital, serta memperkuat keamanan dan perlindungan data di ruang digital, jelas Hafid.

*Penerjemah: Livia Kristianti, Resinta Sulistiyandari
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2025*

MEMBACA  Menteri Puspayoga berharap anak-anak meningkatkan kecerdasan digital