Angka inflasi non-inti AS sebesar 2,7% pada bulan Juni sesuai dengan mayoritas ekspetasi, tetapi tetap memicu reaksi yang cukup kuat terhadap dolar. Ini sepertinya menurunkan kemungkinan Federal Reserve (‘the Fed’) untuk memotong suku bunga di September. Artikel ini merangkum rilis data terakhir dan konteksnya, lalu melihat sekilas grafik EURUSD dan USDJPY.
Data inflasi terbaru menunjukkan angka tertinggi dalam empat bulan untuk inflasi tahunan:
Makanan, transportasi, dan kendaraan bekas termasuk penyebab utama kenaikan inflasi. Data ini mempertanyakan lagi apakah inflasi benar-benar akan kembali ke 2% secara stabil. Meskipun angka inti bulanan dan tahunan sedikit di bawah ekspetasi, keduanya tetap naik.
Kenaikan inflasi penting karena ini salah satu faktor kunci yang dipertimbangkan oleh Federal Open Market Committee dalam mengambil keputusan. Selain itu, Fed juga memperhatikan perkembangan kebijakan tarif dan pemerintah secara umum, serta risiko geopolitik.
Perubahan signifikan setelah rilis inflasi terakhir adalah peningkatan kemungkinan Fed tidak memotong suku bunga di September menurut CME FedWatch. Kemungkinan suku bunga tetap 4,25-4,5% pada 30 Juli hampir pasti (sekitar 97%), tetapi kemungkinan Fed tetap menahan suku bunga pada 17 September sekarang sekitar 45%.
Ini bukan skenario yang terlalu mengejutkan. Sejak awal siklus pelonggaran kebijakan saat ini, ekspetasi pemotongan suku bunga terus bergeser, jadi standarnya adalah Fed akan berhati-hati dan mempertahankan kebijakan yang agak ketat lebih lama. Ini umumnya positif untuk dolar, tetapi kinerja dolar sangat tergantung pada ketegangan perdagangan dan fluktuasi kepercayaan terhadap kebijakan tarif pemerintah AS.
Pengumuman tarif 30% AS terhadap UE mulai 1 Agustus menimbulkan kekhawatiran bagi ekonomi blok tersebut. Namun, seperti pengumuman serupa tahun ini, kemungkinan besar angka ini bisa dinegosiasikan atau dibatalkan oleh pemerintah AS. Faktor penting lain yang menekan euro-dolar adalah kenaikan inflasi tahunan AS menjadi 2,7% di Juni. ECB kemungkinan akan memotong suku bunga sekali lagi tahun ini, sementara Fed dua kali, tetapi waktu pemotongan Fed masih jadi pertanyaan.
Penurunan dari area $1,18 (level tertinggi dalam hampir empat tahun) sejauh ini cukup konsisten dengan momentum. Namun, $1,16 masih tampak sebagai area pertarungan penting, dengan ekor panjang pada 16 Juli menunjukkan tekanan beli. Karena harga saat ini oversold dan tidak ada peningkatan volume jual, 50 SMA sekitar $1,155 mungkin menjadi support dinamis jangka pendek yang penting.
Gerakan naik ke retracement Fibonacci bulanan 38,2% sekitar $1,166 mungkin terjadi dalam beberapa hari ke depan, tergantung volume beli dan reaksi terhadap berita mendatang. Untuk sekarang, pergerakan lebih mirip retracement kecil dalam tren naik daripada awal tren turun atau sideways, tapi ini juga tergantung reaksi terhadap rapat ECB pada 24 Juli.
USDJPY menguat lebih kuat daripada pasangan utama lain setelah inflasi AS lebih tinggi di Juni. Salah satu faktornya adalah data perdagangan Jepang yang mengecewakan dan kekhawatiran resesi teknis di beberapa kalangan. Data ekonomi yang lemah menantang ekspetasi bahwa BoJ akan terus menaikkan suku bunga, tetapi kenaikan pada 31 Juli masih cukup mungkin.
¥149, juga area 200 SMA, adalah area kunci: penutupan di atas sana bisa menjadi sinyal kenaikan menuju ¥150 atau lebih tinggi. Tapi harga belum jelas menembus resistance sebelumnya di retracement Fibonacci mingguan 38,2% sedikit di atas ¥148. Penutupan di atas sana dengan volume beli lebih tinggi bisa meningkatkan keyakinan untuk kenaikan lebih lanjut.
Tidak ada support jangka pendek yang jelas. ¥147 (batas ekor pada 16 Juli) mungkin jadi support, tetapi belum dikonfirmasi. 20 SMA jauh lebih rendah; pergerakan melewati sana ke area nilai dengan 50 dan 100 SMA sangat tidak mungkin kecuali ada berita besar tentang tarif atau perubahan ekspetasi kebijakan moneter.
Pendapat di sini adalah milik penulis dan tidak mewakili pendapat Exness atau FX Empire. Ini bukan rekomendasi untuk trading.
Artikel ini ditulis oleh Michael Stark, analis di Exness.
Artikel ini awalnya diposting di FX Empire.