Jerman Tolak Usulan Anggaran Uni Eropa €2 Triliun
Jerman menolak usulan anggaran Uni Eropa sebesar €2 triliun ($2,3 triliun) yang diajukan oleh Komisi Eropa. Penolakan ini disampaikan beberapa jam setelah Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengumumkannya di Brussels.
"Kenaikan besar anggaran EU tidak bisa diterima saat semua negara anggota sedang berusaha keras untuk mengonsolidasi anggaran nasional mereka," kata juru bicara pemerintah Jerman dalam pernyataannya. "Karena itu, kami tidak bisa menerima usulan ini."
Pernyataan dari negara anggota terbesar EU ini menunjukan tantangan besar bagi Komisi Eropa untuk mendapatkan dukungan anggaran tujuh tahun mendatang (2028-2034).
Usulan ini dirilis setelah negosiasi panjang yang berlangsung hingga larut malam Selasa dan dilanjutkan Rabu pagi. Angka €1,98 triliun jauh lebih tinggi dibanding anggaran sebelumnya (€1,2 triliun atau 1% dari PDB EU).
Rencana ini mencakup dana €590 miliar untuk daya saing, kemakmuran, dan keamanan. Sebanyak €451 miliar akan digunakan untuk membantu perusahaan Eropa bersaing di tingkat global.
Untuk mengalokasikan dana ke sektor-sektor ini, subsidi pertanian—yang biasanya besar—akan dikurangi. Petani akan menerima setidaknya €300 miliar dalam pembayaran langsung, turun dari €387 miliar di anggaran saat ini.
Komisi Eropa juga mengusulkan €100 miliar untuk Ukraina selama tujuh tahun. Dana ini akan mendukung pemulihan Ukraina dan persiapan masuk EU.
Proses persetujuan anggaran ini akan melibatkan Parlemen Eropa dan Dewan Eropa. Semua pemimpin EU harus menyetujuinya sebelum akhir 2027.
Debat tentang anggaran EU selalu rumit karena banyak kepentingan berbeda, mulai dari pertanian hingga pendanaan untuk negara-negara miskin.
Usulan tahun ini lebih sensitif karena EU ingin memperkuat pertahanan dan daya saingnya menghadapi ancaman ekonomi dari AS dan Cina. Menurut laporan mantan Presiden ECB Mario Draghi, EU memiliki defisit investasi €800 miliar per tahun.
Anggaran jangka panjang EU saat ini mendanai 50 program, dari riset hingga proyek energi. Sumber dananya berasal dari kontribusi negara anggota, dengan ekonomi kuat menjadi penyumbang bersih.
Presiden Parlemen Eropa Roberta Metsola menegaskan bahwa parlemen akan memastikan setiap sen anggaran digunakan dengan bijak. "Disiplin fiskal bukan pilihan, itu tanggung jawab kami," katanya.