BI Optimistis Kesepakatan Tarif AS akan Menguntungkan Pasar

Jakarta (ANTARA) – Bank Indonesia (BI) optimis bahwa persetujuan tarif timbal balik baru antara Indonesia dan Amerika Serikat akan berdampak positif pada pasar keuangan, karena membantu memberikan kepastian bagi investor dan bisnis.

“Secara keseluruhan, kami percaya kesepakatan tarif ini akan berpengaruh baik pada ekspektasi pasar dan aliran modal asing jangka pendek ke Indonesia,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo pada Rabu.

Ia mencatat bahwa kesepakatan ini bisa meningkatkan sentimen bisnis di kalangan perusahaan dan pelaku sektor keuangan, termasuk perbankan, saat mereka merencanakan investasi dan pembiayaan di masa depan.

Secara umum, bank sentral Indonesia menyambut baik kesepakatan ini dan menegaskan bahwa hal ini seharusnya berdampak positif pada prospek ekonomi, termasuk pertumbuhan, pasar keuangan, kebijakan moneter, dan stabilitas mata uang.

Menurut Warjiyo, tarif 19 persen yang disepakati untuk barang Indonesia yang masuk ke AS merupakan hasil yang relatif seimbang.

“Secara keseluruhan, kami melihat ini sebagai hasil yang positif,” katanya.

Namun, ia menyatakan bahwa BI akan melakukan analisis lebih mendalam tentang dampak kesepakatan ini tidak hanya pada pertumbuhan ekonomi nasional dan pasar, tetapi juga neraca perdagangan Indonesia.

Warjiyo juga memproyeksikan bahwa ekspor Indonesia, termasuk pengiriman ke AS, akan tetap tangguh di bawah ketentuan baru ini.

Karena kesepakatan ini juga diharapkan meningkatkan impor AS ke Indonesia, ia yakin bahwa impor tersebut bersifat produktif dan akan merangsang investasi serta aktivitas ekonomi yang lebih luas di Indonesia dalam beberapa tahun mendatang.

“Kami akan mempresentasikan penilaian rinci tentang dampak kesepakatan tarif ini nanti,” tambah Warjiyo.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengumumkan pada Rabu bahwa semua barang Indonesia yang diimpor ke AS kini akan dikenakan tarif 19 persen, setelah pembicaraan langsung dengan Presiden Indonesia Prabowo Subianto.

MEMBACA  Ukraina diharapkan meratifikasi kesepakatan mineral AS tanpa jaminan keamanan | Berita Perang Rusia-Ukraina

Tarif baru ini menujukkan penurunan dari tarif awal 32 persen yang diumumkan Trump pada April, menunjukkan bahwa upaya Indonesia untuk menegosiasi ulang setidaknya berhasil sebagian.

Sebagai bagian dari kesepakatan, Indonesia berkomitmen untuk membeli produk energi AS senilai US$15 miliar (sekitar Rp245,4 triliun) dan produk pertanian senilai US$4,5 miliar (sekitar Rp73,6 triliun).

Trump juga mengumumkan bahwa Indonesia setuju membeli 50 pesawat Boeing baru — terutama Boeing 777.

Berita terkait: AS tidak hanya menuntut akses pasar, tapi berencana investasi: RI

Berita terkait: Presiden Prabowo dan Trump sepakat tingkatkan hubungan dagang RI-AS

Berita terkait: Pengurangan tarif AS tunjukkan posisi strategis Indonesia: wakil menteri

Reporter: Rizka Khaerunnisa, Uyu Liman
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025