Pangkalpinang, Bangka Belitung (ANTARA) – Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menyatakan bahwa Indonesia memiliki 65,5 juta UMKM yang mempekerjakan 119 juta pekerja, bagian besar dari tenaga kerja nasional.
Hal ini menjadikan UMKM sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia.
“UMKM memberikan kontribusi besar bagi perekonomian nasional,” kata Wakil Menteri Bidang Usaha Mikro, Riza Damanik, saat pembukaan Festival Koperasi dan UMKM (KUKM Fest) 2025 di sini pada Selasa.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), UMKM menyumbang 61,9 persen dari produk domestik bruto (PDB) negara.
“UMKM juga menyerap lebih dari 119 juta pekerja, atau sekitar 97 persen dari total tenaga kerja Indonesia,” jelas Damanik.
Namun, meski skalanya besar dan kontribusinya signifikan, ia mencatat bahwa UMKM masih menghadapi tantangan serius, seperti produktivitas rendah, akses pembiayaan terbatas, digitalisasi kurang memadai, dan jaringan pasar yang buruk.
Sebagai respons, kementerian telah merancang beberapa inisiatif, seperti memperluas akses pembiayaan terjangkau dan inklusif melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Program ini menargetkan 2,34 juta peminjam dan bertujuan menyalurkan Rp300 triliun (sekitar US$18,4 miliar) untuk UMKM tahun ini.
Upaya juga dilakukan untuk memperkuat sumber daya manusia dan meningkatkan produktivitas melalui program inkubasi bisnis, pelatihan berbasis kompetensi, standardisasi produk, serta bantuan sertifikasi halal dan izin distribusi.
Untuk membantu UMKM memasuki pasar domestik dan ekspor, kementerian bersama berbagai pemangku kepentingan mendorong pengembangan klaster bisnis UMKM di berbagai daerah, termasuk Bangka Belitung.
“Namun, semua upaya ini tidak akan berhasil tanpa kolaborasi kuat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga keuangan, universitas, asosiasi bisnis, dan komunitas UMKM,” tegas Damanik.
Reporter: Aprionis, Uyu Liman
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025