Hampir 2.000 Kendaraan Terjaring ETLE!

Selasa, 15 Juli 2025 – 17:12 WIB

Jakarta, VIVA – Hari pertama Operasi Patuh Jaya 2025 langsung memberikan hasil yang mengejutkan. Ribuan pelanggar lalu lintas tertangkap dalam razia gabungan yang dilakukan oleh Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya pada Senin, 14 Juli 2025.

Baca Juga:
Instruksi Kakorlantas ke Jajaran soal Operasi Patuh 2025: Humanis dan Edukatif

Sistem Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) mencatat sebanyak 1.920 pelanggaran dalam sehari. Selain itu, ada 1.583 pengendara yang hanya mendapat teguran di tempat.

"Total tilang ETLE hari pertama ada 1.920 kasus, sedangkan teguran mencapai 1.583," kata Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Argo Wiyono, dalam keterangannya.

Baca Juga:
Dituduh Berzina, Bripka MMM Malah Mau Gugat Balik

📷 Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Argo Wiyono
Foto: VIVA.co.id/Foe Peace Simbolon

Data menunjukkan, pelanggaran terbanyak dilakukan oleh pengendara motor yang tidak pakai helm SNI (982 kasus), diikuti melawan arus (190 kasus). Sementara, pengendara mobil banyak ketahuan tidak pakai sabuk pengaman (474 kasus) dan main HP saat nyetir (4 kasus).

Meski ETLE diperluas, tilang manual masih dilakukan di daerah yang belum ter-cover kamera. "Di area yang belum ada ETLE, penindakan masih manual. Hari pertama ada 69 kasus tilang manual," jelas Argo.

Ia menekankan, tilang manual hanya sebagai pelengkap, bukan pengganti ETLE. "Jangan salah paham, tilang manual bukan kembali ke cara lama. Ini untuk melengkapi karena tidak semua lokasi terjangkau kamera," ujarnya.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya resmi meluncurkan Operasi Patuh Jaya 2025 sejak 14 Juli 2025. Sebanyak 2.938 personel gabungan dikerahkan untuk menertibkan lalu lintas Jakarta dan sekitarnya selama dua minggu.

MEMBACA  Potongan Pajak Trump Bisa Mengurangi Medicare Hampir Setengah Triliun Dolar Mulai 2027, Peringatan CBO

Operasi ini melibatkan polisi, TNI, dan instansi terkait. Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol. Karyoto, memimpin apel pasukan yang dihadiri pejabat utama dan personel lapangan.

"Operasi ini melibatkan 2.938 personel. Saya harap kita bisa berkolaborasi dengan baik untuk menyelesaikan masalah di lapangan," kata Karyoto.

[Halaman Selanjutnya]
Ia menegaskan bahwa penerapan tilang manual hanya dilakukan di lokasi tertentu dan bersifat pelengkap, bukan pengganti sistem ETLE.