Jenazah Mantan Pemimpin Nigeria Akan Dibawa Pulang dan Dimakamkan di Daura

Jenazah mantan Presiden Nigeria Muhammadu Buhari, yang meninggal dunia di usia 82 tahun di sebuah klinik di London pada Minggu, akan diterbangkan ke kampung halamannya di negara bagian Katsina untuk dimakamkan.

Gubernur Katsina Dikko Radda, yang kembali ke Nigeria Senin pagi setelah menemani keluarga Buhari di London, menyatakan bahwa almarhum akan dimakamkan di Kota Daura, sekitar 80 km dari Kota Katsina, pada Selasa.

Wakil Presiden Nigeria Kashim Shettima sedang berada di London dan akan mengawal jenazah Buhari kembali ke Nigeria.

“Berdasarkan pembicaraan saya dengan keluarga dan orang-orang dekat yang mendampingi jenazah, persiapan sedang dilakukan untuk membawa almarhum kembali ke Nigeria,” kata Radda.

“Sejauh yang saya ketahui, jenazah akan tiba pukul 12 siang besok [Selasa] dan pemakaman akan dilaksanakan pukul 2 siang,” tambahnya.

Dia menyebut bahwa pemakaman, yang semula direncanakan pada Senin, ditunda untuk memberi kesempatan lebih banyak orang hadir.

Rumah Buhari di Daura sudah dipenuhi pelayat sementara keluarga, kerabat, dan sanak saudara menanti kedatangan jenazah.

Wakil presiden juga mengkonfirmasi melalui unggahan media sosial bahwa Daura akan menjadi tempat peristirahatan terakhir Buhari setelah tiba di London Senin pagi.

Disebutkan bahwa Buhari meninggal setelah sakit singkt, meski tidak dijelaskan lebih rinci. Namun, mantan presiden ini memang telah lama bermasalah dengan kesehatannya.

Meski ia mantan presiden, tidak akan ada upacara kenegaraan. Sesuai ajaran Islam, Buhari akan dimakamkan secepat mungkin dengan upacara sederhana, ujar ulama Abdullahi Garangamawa kepada BBC.

Ucapan dukacita terus mengalir untuk mendiang jenderal yang memimpin Nigeria dua kali—pertama sebagai pemimpin militer, lalu sebagai presiden terpilih setelah menjadi tokoh oposisi pertama yang mengalahkan petahana pada 2015.

MEMBACA  Bagaimana Pesawat Air India Jatuh: Peta dan Foto

Mantan Presiden Goodluck Jonathan, yang dikalahkan Buhari pada 2015, menggambarkannya sebagai sosok yang “tanpa pamrih dalam tugasnya dan mengabdi dengan integritas serta patriotisme yang mendalam.”

Mantan penguasa militer Jenderal Ibrahim Babangida, yang menggulingkan Buhari melalui kudeta 1985, juga memuji sang almarhum.

“Dia adalah orang yang, bahkan setelah pensiun, tetap menjadi panutan moral bagi banyak orang dan contoh kesederhanaan dalam kehidupan publik,” kata Babangida.

Presiden Bola Ahmed Tinubu, yang dijadwalkan hadir dalam shalat jenazah di Daura, menetapkan masa berkabung nasional selama tujuh hari untuk menghormati pendahulunya.

Dalam pernyataan duka resmi Minggu malam, Tinubu menyatakan bahwa negara akan memberikan penghormatan terakhir dengan penuh martabat, dimulai dengan pengibaran bendera setengah tiang di seluruh negeri sejak Minggu.