Korban Tewas di Gaza Lampaui 58.000 Akibat Serangan Israel, Harapan Gencatan Senjata Semakin Pudar | Berita Konflik Israel-Palestina

Korban Tewas di Perang Israel terhadap Gaza Lampaui Angka Suram 58.000

Pada Minggu, korban tewas dalam perang Israel di Gaza melampaui angka suram 58.000 setelah serangan gencar menewaskan hampir 100 warga Palestina sejak fajar.

Serangan udara Israel menghantam pasar ramai di Kota Gaza, menewaskan 12 orang. Di antara korban adalah konsultan medis terkemuka Ahmad Qandil, menurut laporan Kementerian Kesehatan Palestina. Militer Israel belum memberikan komentar.

Kantor Media Pemerintah Gaza juga menuduh Israel dan kontraktor keamanan di pos-pos bantuan sengaja menyerang warga sipil. Dalam pernyataannya, mereka menyebut lokasi GHF (Gaza Humanitarian Foundation) yang didukung AS sebagai "jebakan maut" dan menggambarkan situasi ini sebagai "rekayasa genosida dengan sponsor AS".

Sejak GHF beroperasi pada Mei, setidaknya 805 orang tewas dan 5.250 luka-luka saat mencoba mengambil bantuan.

Serangan paling mematikan Israel terjadi di kamp pengungsi Nuseirat, di mana rudal menewaskan 10 orang—sebagian besar anak-anak—yang sedang mengantri untuk air minum. Militer Israel mengaku menarget pejuang Palestina, tapi rudal menyimpang karena kegagalan teknis. Klaim ini belum diverifikasi.

Gaza mengalami krisis air parah akibat blokade bahan bakar Israel, yang mematikan pabrik desalinasi dan sanitasi. Warga terpaksa bepergian jauh ke titik-titik pengambilan air yang terbatas.

Sejak perang dimulai pada 7 Oktober 2023, korban tewas mencapai 58.026—lebih dari setengahnya perempuan dan anak-anak.

"Tanpa Bahan Bakar, Layanan Penyuluhan Hidup Terancam"

Delapan lembaga PBB memperingatkan bahwa tanpa bahan bakar, layanan kritis di Gaza akan runtuh. Rumah sakit dan distribusi makanan terancam berhenti. "Bahan bakar harus masuk Gaza secara konsisten untuk operasi penyelamatan," tegas mereka.

Upaya gencatan senjata mendapat sedikit harapan setelah utusan AS Steve Witkoff menyatakan optimis. Tapi proposal gencatan 60 hari mandek karena saling tuduh antara kedua pihak.

MEMBACA  PM Islandia Memanggil Pemilihan Baru Saat Pemerintahan Koalisi Runtuh | Berita Politik

Netanyahu dikabarkan akan rapat kabinet untuk bahas gencatan, penarikan pasukan, dan pembebasan tahanan. Wakil Pemimpin Jihad Islam Palestina, Muhammad al-Hindi, menuduh Israel menghindari komitmen utama dan ingin langsung ke pembahasan tahanan tanpa jaminan penghentian agresi.

"Kami tak bisa melegitimasi jebakan bantuan yang membunuh rakyat kami. Resistansi tak akan tanda tangani perjanjian yang berarti menyerah," tegasnya.

Aide Netanyahu Terancam Tuntutan

Jaksa Agung Israel menyelidiki Jonatan Urich, aide Netanyahu, atas dugaan bocoran informasi rahasia ke koran Jerman Bild. Tuduhan ini terkait kematian 6 tahanan Israel di Gaza Agustus lalu, yang memicu protes besar. Netanyahu menyebut penyelidikan ini "perburuan politis".

Artikel Bild yang terbit setelah jenazah tahanan ditemukan, mendukung narasi Netanyahu yang menyalahkan Hamas atas kegagalan gencatan sebelumnya. Gencatan 2 bulan pada Januari sempat bebaskan 38 tahanan sebelum Israel lanjutkan serangan.