Percepatan Pertumbuhan Kredit: Sektor Perbankan Didorong Tingkatkan Penyaluran ke Bidang Produktif

Minggu, 13 Juli 2025 – 18:24 WIB

Jakarta, VIVA – Pertumbuhan kredit perbankan pada Mei 2025 terus melambat, dengan kenaikan sekitar 8,43% secara tahunan (year-on-year/yoy). Angka ini turun dari 8,8% di April dan 9,16% di Maret, yang jadi tingkat pertumbuhan terendah sejak pertengahan 2023.

Baca Juga:
IHSG Ditutup Gaspol ke Level 7.047, Emiten Milik Prajogo Pangestu Masuk Top Gainers

Merespons hal ini, Ketua Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun minta pemerintah tingkatkan penyaluran kredit untuk dukung pertumbuhan bisnis di Indonesia.

“Penurunan ini terutama disebabkan oleh melemahnya daya beli masyarakat dan menyusutnya kelas menengah di Indonesia,” kata Misbakhun dalam keterangannya, Minggu, 13 Juli 2025.

Baca Juga:
Komite Pengembangan Keuangan Syariah Dikukuhkan, OJK Umumkan Formasinya

Dia soroti sektor-sektor yang sulit dapat akses kredit, seperti industri tekstil, pertambangan, dan hilirisasi. Sektor ini disebut strategis untuk ekonomi nasional, tapi masih hadapi kendala dalam dapat kredit yang cukup dari bank.

Hal ini, lanjutnya, berdampak pada terbatasnya investasi modal (capex) dan biaya operasional (opex) yang bisa dikeluarkan pelaku usaha, sehingga hambat ekspansi dan produktivitas.

Baca Juga:
Hadapi Krisis Energi Global, Indef Tegaskan Sektor Ketenagalistrikan Jadi Solusi Strategis

Kemenperin fokus jalankan kebijakan hilirisasi

Misbakhun ingatkan, optimalisasi penyaluran kredit investasi dan modal kerja sangat penting untuk dukung pemulihan ekonomi dan dorong sektor riil.

“Sektor riil butuh dukungan proaktif dari perbankan. Pendekatan ini belum dirasakan pelaku usaha,” kata Ketua Komisi yang urus keuangan itu.

Data OJK tunjukkan kredit investasi tumbuh 13,74% dan kredit modal kerja 4,94% di Mei 2025, tapi masih perlu didorong lebih agresif.

“Perbankan diharapkan tidak hanya fokus pada kapital, tapi juga aktif salurkan kredit ke sektor produktif yang kontribusi besar bagi ekonomi nasional,” tambahnya.

MEMBACA  Efisiensi anggaran agar tidak mempengaruhi program-program pendidikan: menteri

Dia tekankan, penyaluran kredit yang optimal akan perkuat kapasitas usaha untuk ekspansi, tingkatkan daya saing, dan ciptakan lapangan kerja baru.

Akses pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi pelaku UMKM oleh Bank BRI

“Langkah ini juga dukung program ekonomi dari kebijakan Presiden Prabowo,” ujar Misbakhun.

Dia tekankan pentingnya sinergi antara regulator, perbankan, dan pelaku usaha untuk atasi hambatan penyaluran kredit, terutama di sektor yang kurang dapat perhatian.

“Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi nasional bisa terus didukung pembiayaan yang tepat sasaran,” katanya. (Ant)

Halaman Selanjutnya:
“Perbankan diharapkan tidak hanya fokus pada pengelolaan kapital, tetapi juga lebih aktif dalam menyalurkan kredit kepada sektor-sektor produktif yang berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional,” tambahnya.