Malaysia Sajikan Kemudahan dan Manfaat bagi Mahasiswa Internasional

Jakarta (ANTARA) – Education Malaysia Global Services (EMGS), sebuah lembaga pendidikan di bawah Kementerian Pendidikan Tinggi Malaysia, telah menjelaskan berbagai kemudahan dan keuntungan belajar di Malaysia.

“Kami di EMGS sangat menekankan kenyamanan bagi mahasiswa internasional dan akan memastikan layanan terbaik sejak mereka tiba di Malaysia,” kata Novie Tajuddin, CEO EMGS, saat peluncuran pameran pendidikan Mega Ayo Kuliah di Malaysia pada Sabtu.

Salah satu kemudahan yang ditawarkan adalah layanan imigrasi oleh International Student Arrival Center (ISAC), jelasnya.

Perwakilan EMGS membantu mahasiswa dengan proses imigrasi di ISAC di Terminal 1 dan Terminal 2 Bandara Internasional Kuala Lumpur.

Berita terkait: Riau eksplorasi kerjasama pendidikan dengan UTP Malaysia

“Perwakilan EMGS memberikan layanan 24 jam di sana untuk membantu proses imigrasi dan memastikan pengalaman terbaik bagi mahasiswa internasional,” ujarnya.

Melalui layanan ini, Malaysia berupaya memastikan mahasiswa internasional mendapat bantuan yang dibutuhkan saat menyelesaikan formalitas visa dan imigrasi.

“Jadi, jika ingin kuliah di Malaysia, kami yang akan urus proses visa di EMGS bekerja sama dengan Imigrasi,” tambahnya.

Selain itu, Tajuddin menyebutkan beberapa keuntungan belajar di Malaysia, seperti beragam program studi, biaya kuliah terjangkau, penggunaan Bahasa Inggris yang luas, dan lokasi strategis, terutama untuk mahasiswa dari Indonesia.

Kedekatan Malaysia dengan Indonesia memudahkan mahasiswa Indonesia pulang kampung dengan cepat dan biaya lebih rendah.

Kedekatan budaya kedua negara juga memberi manfaat lebih bagi mahasiswa Indonesia, misalnya kesempatan menikmati kuliner dan budaya Malaysia.

“Malaysia dan Indonesia punya banyak kesamaan, seperti budaya, makanan, dan tentu bahasa. Jadi, di Indonesia mudah beradaptasi di Malaysia. Kalau kangen tempe, di Malaysia juga ada. Tenang aja,” tambah Tajuddin.

MEMBACA  Hisense Menyelenggarakan Program Sepak Bola untuk Sekolah-sekolah Dasar dan Menengah di 50 Kota Indonesia.

Ia juga menjelaskan inisiatif Graduate Pass, di mana Malaysia mengizinkan mahasiswa internasional tinggal satu tahun setelah lulus.

“Visa ini memudahkan mahasiswa Indonesia yang sudah selesai kuliah di Malaysia untuk kerja, liburan, atau lanjut pendidikan ke jenjang lebih tinggi di Malaysia,” jelasnya.

Berita terkait: UTP jadi Universitas Nomor Satu Malaysia di Times Higher Education World University Rankings 2025

Reporter: Katriana
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2025