Rian Johnson Merasa Baik-Baik Saja dengan ‘Star Wars: The Rise of Skywalker’

Perubahan dari Star Wars: The Last Jedi ke The Rise of Skywalker membuat banyak orang merasa campur aduk, dan perdebatan itu masih berlanjut hingga sekarang. Apakah J.J. Abrams sengaja membatalkan karya Rian Johnson di Jedi, atau sebenarnya mereka berdua lebih saling berkomunikasi daripada yang terlihat? Menurut Johnson, itu adalah yang terakhir, dan dia sama sekali tidak menyimpan dendam.

Saat berbincang dengan Rolling Stone tentang musim kedua Poker Face yang baru saja selesai, ia mengaku sangat menikmati menonton Skywalker dan tidak merasa terlalu memikirkan bagaimana cerita berakhir. "Aku tidak merasa kesal," katanya. "Menurutku, J.J. melakukan hal yang sama dengan film ketiga seperti yang kulakukan dengan yang kedua—tidak menggali lagi atau membatalkan, tapi bercerita dengan cara yang paling menarik ke depan. Itu artinya tidak hanya memvalidasi yang sebelumnya, tapi memberi konteks baru dan berkembang saat cerita berjalan." Bagi yang masih punya masalah dengan Skywalker atau film Star Wars lainnya, Johnson menyarankan untuk cek YouTube. (Asumsi kamu belum.)

Meski ada kritik online terhadap Jedi, Lucasfilm tetap ingin mempertahankan Johnson, bahkan sempat memberinya hak untuk membuat trilogi baru Star Wars. Tapi ia hanya sampai pada tahap diskusi konsep dengan Kathleen Kennedy sebelum tergoda oleh film misteri pembunuhan. Setelah "Knives Out muncul," dia ditawari dua sekuel—film ketiga, Wake Up Dead Man, akan rilis Desember—dan masih sempat mengerjakan Poker Face untuk Peacock. Saat ini, dia "sangat senang" mengerjakan proyeknya sendiri, tapi juga menegaskan kembali pernyataan sebelumnya: jika ada kesempatan untuk membuat trilogi itu atau proyek Star Wars lainnya, dia akan langsung menerimanya.

Ingin berita io9 lain? Cek jadwal rilis terbaru Marvel, Star Wars, dan Star Trek, serta update tentang DC Universe di film dan TV, dan semua yang perlu kamu tahu tentang masa depan Doctor Who.

MEMBACA  Saham Turun Meski Trump Umumkan Kesepakatan 'SELESAI' dengan China dan Data Inflasi Lebih Baik dari Perkiraan