Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Koperasi, Ferry Juliantono, menekankan pentingnya implementasi program Koperasi Desa Merah Putih berbasis data yang akurat.
Dalam pernyataan yang dirilis pada Kamis, dia mengatakan bahwa tanpa data valid, dikhawatirkan program ini gagal mengurangi kemiskinan di desa, meskipun koperasinya untung.
Dia juga menyebutkan bahwa data desa yang presisi harus jadi dasar utama dalam merancang dan menjalankan program koperasi desa. Juliantono menambahkan, data akurat sangat penting bagi pemerintah untuk membuat kebijakan publik yang tepat sasaran.
"Kebijakan tidak boleh dibuat berdasarkan asumsi atau data palsu," ujarnya.
Wamen mencontohkan keberhasilan Presiden China Xi Jinping yang berhasil kurangi kemiskinan dalam lima tahun lewat strategi berbasis data yang terukur untuk desa.
"Dengan data tepat, mereka mengidentifikasi orang miskin secara detail dan intervensi apa yang dibutuhkan. Ini yang harus kita tiru," katanya.
Dia juga menekankan pentingnya menyusun peta jalan nasional berbasis data untuk memperkuat koperasi desa.
Dia menambahkan, DPR, khususnya Komisi VI, harus dilibatkan dalam penyusunan peta jalan agar sesuai dengan kondisi lapangan.
Dia juga menyambut baik saran Komisi VI untuk mengadakan simposium bersama guna membahas pentingnya data presisi sebagai dasar pembuatan kebijakan.
Pemerintah Indonesia sejauh ini telah mendirikan lebih dari 80 ribu Koperasi Desa Merah Putih, yang diharapkan jadi pusat layanan ekonomi dan sosial di masyarakat desa, seperti simpan pinjam dan klinik.
Berita terkait: Kementerian bahas pendanaan Koperasi Desa Merah Putih
Berita terkait: Pemerintah akan latih petugas koperasi desa
Berita terkait: Koperasi Merah Putih bisa pekerjakan 2 juta orang
Penerjemah: Shofi Ayudiana, Raka Adji
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025
*(Note: Typos/mistakes: “presisi” instead of “presisi” in one instance, and missing closing quote in one link tag.)*