Empat migran ditemukan tewas dan 64 lainnya diselamatkan saat kapal Mauritania mencapai Kepulauan Canary Spanyol.

BERITA – Bangkai perahu tradisional penangkap ikan Mauritania, yang dikenal sebagai pirogue, juga digunakan oleh para migran untuk mencapai Kepulauan Canary Spanyol, terdampar di pantai dekat Nouadhibou, Mauritania, pada tanggal 2 Desember 2021. Kepala cabang eksekutif Uni Eropa, Presiden Komisi Ursula von der Leyen, dan Perdana Menteri Spanyol Pedro Sánchez sedang mengunjungi negara Afrika Mauritania untuk membahas migrasi, keamanan, dan energi dengan Presiden Mauritania Mohamed Ould Ghazouani. Kunjungan tersebut berlangsung di tengah lonjakan jumlah migran yang melakukan perjalanan berbahaya melintasi Samudra Atlantik dari pantai Mauritania ke Kepulauan Canary Spanyol.

BARCELONA, Spanyol (AP) — Empat migran ditemukan meninggal dunia dan 64 orang diselamatkan ketika sebuah perahu dari Mauritania mencapai Kepulauan Canary Spanyol setelah perjalanan berbahaya melintasi Samudra Atlantik dari Afrika Barat, kata Layanan Pencarian Maritim Spanyol.

Para migran tiba di pulau El Hierro pada Selasa malam, dengan para selamat termasuk dua wanita dan sembilan anak di bawah umur, kata layanan tersebut.

Dalam kondisi kesehatan yang buruk, dua orang dipindahkan dengan helikopter ke sebuah rumah sakit di pulau Tenerife sementara 14 lainnya dibawa ke rumah sakit setempat di El Hierro untuk dirawat terutama karena hipotermia dan dehidrasi, sesuai dengan unggahan di X, sebelumnya dikenal sebagai Twitter, oleh layanan darurat lokal.

Hampir 12.000 migran yang melarikan diri dari kemiskinan, konflik, dan ketidakstabilan di Afrika Barat telah mendarat di kepulauan Spanyol dalam dua bulan pertama tahun ini, menurut kementerian dalam negeri Spanyol.

Itu lebih dari enam kali lipat jumlah yang mencapai kepulauan tersebut tahun lalu. El Hierro, yang terletak paling barat dari Kepulauan Canary, menanggung beban kedatangan.

MEMBACA  'Bukan tahanan tapi mahasiswa': Di dalam universitas di dalam penjara di Argentina | Berita Penjara

Sebagian besar migran berangkat dari pantai Mauritania dengan perahu penangkap ikan tradisional yang dikenal sebagai pirogues dan menavigasi selama beberapa hari melawan angin kencang dan arus Atlantik. Meskipun ribuan telah selamat dari perjalanan berisiko tersebut, banyak yang meninggal atau menghilang di tengah jalan dengan beberapa sisa kadang-kadang terdampar di sisi lain Atlantik.

Setidaknya 191 migran dilaporkan meninggal atau hilang hingga saat ini pada tahun 2024 mencoba mencapai Kepulauan Canary, menurut Proyek Migran Hilang Organisasi Internasional untuk Migrasi.

Namun, angka tersebut diyakini merupakan angka yang terlalu rendah.

Ikuti liputan AP tentang isu migrasi di https://apnews.com/hub/migration