Harga Gula Turun Akibat Suhu Lebih Hangat di Brasil

Gula Kristal Diperbesar oleh Panic_attack via iStock

Harga gula di NY Oktober #11 (SBV25) tutup turun -0.15 (-0.92%), sedangkan gula putih London Agustus #5 (SWQ25) turun -0.90 (-0.19%) pada Selasa.

Harga gula turun karena risiko embun beku di Brasil sudah hilang dari ramalan cuaca. Kenaikan indeks dolar (DXY00) ke level tertinggi dalam 1,5 minggu juga menekan harga gula.

Musim hujan datang lebih awal di India, meningkatkan harapan panen gula yang melimpah. Ini berdampak buruk bagi harga gula. Departemen Meteorologi India melaporkan hujan di Juni 9% di atas normal dan memprediksi hujan di atas normal untuk Juli.

Harga gula anjlok dalam 3 bulan terakhir karena prediksi surplus gula global. Rabu lalu, gula NY Oktober mencapai titik terendah, dan Senin lalu, kontrak gula NY Juli mencapai level terendah dalam 4,25 tahun. Pedagang komoditas Czarnikow memproyeksikan surplus gula global 7,5 juta metrik ton (MMT) untuk musim 2025/26, surplus terbesar dalam 8 tahun.

Produksi gula India diperkirakan naik +19% menjadi 35 MMT pada 2025/26, karena perluasan lahan tebu. Curah hujan yang tinggi di India bisa meningkatkan panen gula, yang menekan harga.

Tanda-tanda peningkatan produksi gula global berdampak negatif pada harga. Brasil diperkirakan menghasilkan 44,7 MMT gula pada 2025/26, naik +2,3%. India diproyeksikan memproduksi 35,3 MMT (+25%), sementara Thailand diperkirakan menghasilkan 10,3 MMT (+2%).

Pemerintah India mengizinkan ekspor 1 MMT gula musim ini, melonggarkan pembatasan sejak 2023. Namun, produksi gula India 2024/25 diprediksi turun -17,5% menjadi 26,2 MMT.

Produksi gula Thailand naik +14% menjadi 10,00 MMT pada 2024/25. Thailand adalah produsen gula terbesar ketiga dan eksportir terbesar kedua.

MEMBACA  Pembicara Mandi Bluetooth Soundcore oleh Anker Menyentuh Harga Dekat Gratis tepat waktu untuk Hari Memorial

Produksi gula Brasil turun -14,6% menjadi 9,404 MMT hingga pertengahan Juni. Kekeringan dan panas berlebihan mengurangi hasil tebu.

Organisasi Gula Internasional (ISO) meningkatkan prediksi defisit gula global 2024/25 menjadi -5,47 MMT. Ini menunjukkan pasar yang lebih ketat setelah surplus 1,31 MMT pada 2023/24.

USDA memproyeksikan produksi gula global 2025/26 naik +4,7% menjadi 189,318 MMT, sementara konsumsi manusia diperkirakan naik +1,4% menjadi 177,921 MMT.